Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Paramadina Public Policy Institute (PPPI), Ahmad Khoirul Umam menilai Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mau tidak mau harus dapat membedakan diri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Harus membedakan diri baik dari aspek karakter pergerakan, identitas ideologis, visi-misi, dan platform kepartaian, hingga kelangsungan logistik," kata Managing Director PPPI itu lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Pendirian Partai Gelora Indonesia itu sendiri diketahui kini masih dalam proses administrasi pengurusan badan hukum. Namun, Khoirul menilai sepak terjang partai hasil eksperimen politik mantan elit PKS, seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah patut untuk dicermati.
Di internal PKS sejak lama, sudah tampak dari idiomnya, ada orientasi dan arah perilaku politik yang berbeda terbagi menjadi dua faksi, yaitu 'faksi keadilan' yang dianggap lebih ideologis dan 'faksi kesejahteraan' yang lebih berorientasi ekonomi.
"Anis Matta dan Fahri Hamzah identik sebagai 'faksi kesejahteraan', sedangkan senior-senior seperti Hidayat Nur Wahid identik dengan 'faksi keadilan'. Itu hanya permainan idiom saja. Langkah perilaku politik mereka ke depan yang akan mengonfirmasi di bagian mana mereka berposisi," kata Khoirul.
Kemampuan Partai Gelora Indonesia membedakan diri dari partai 'induknya' akan menentukan kemampuan mereka bertahan dan lolos ambang batas parlemen (parliamentary thresshold) pada Pemilihan umum 2024.
"Tapi kalau (Partai) Gelora hanya menduplikasi apa yang dilakukan PKS, kecil kemungkinan mereka bisa bertahan. Karena ceruk massa dan logistik mereka akan disedot oleh partai 'induknya' sendiri," ujar Dosen Ilmu Politik di Universitas Paramadina itu.
Berita Terkait
Liga 1 Indonesia - Persib Bandung ditahan imbang Persis Solo
Minggu, 4 Februari 2024 18:00 Wib
Piala Dunia U17 2023 dan bagaimana peluang tuan rumah Indonesia
Rabu, 8 November 2023 8:41 Wib
Fahri Hamzah : Parpol harus punya independensi mencalonkan kadernya pada Pemilu 2024
Minggu, 29 Oktober 2023 5:34 Wib
Fahri Hamzah: Gibran simbol rekonsiliasi Prabowo dengan Jokowi
Kamis, 26 Oktober 2023 18:45 Wib
Fahri Hamzah: Gibran tidak keluar dari PDIP
Kamis, 26 Oktober 2023 18:38 Wib
Polda Metro Jaya mengerahkan 4.325 personel kawal pendaftaran Prabowo-Gibran
Rabu, 25 Oktober 2023 10:25 Wib
Fahri Hamzah: Bakal mencuat banyak kejutan hingga 19 Oktober 2023
Kamis, 28 September 2023 11:02 Wib
Partai Gelora resmi mendukung Prabowo maju Pilpres 2024
Sabtu, 2 September 2023 17:24 Wib