Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengambil langkah cerdas dengan tidak membuka rincian anggaran Kementerian Pertahanan secara terbuka dalam rapat dengan Komisi I DPR RI.
Dalam rapat yang digelar Di Gedung DPR RI, Selasa (12/11), Prabowo menolak menuruti permintaan Anggota Komisi I dari PDI Perjuangan Effendi Simbolon untuk memaparkan program kerja dengan menguraikan anggaran Kemenhan secara terbuka dalam rapat. Anggaran Kemenhan yang ditetapkan dalam APBN 2020 sebesar Rp131,2 triliun.
"Respon Prabowo tersebut sangat, bernas, cerdas, bagus dan luar biasa. Dia tidak terjebak pada pandangan ES (Effendi Simbolon) yang meminta uraian anggaran pertahanan. Secara tegas Prabowo menolak," ujar Emrus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan sikap Prabowo yang hanya bersedia memaparkan rincian anggaran dalam rapat tertutup menunjukkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu telah mampu “membaca” peta politik para aktor politik di parlemen.
Prabowo dinilai telah melakukan hal yang sangat strategis dalam manajemen pertahanan di Tanah Air.
Menurut Emrus, membuka rincian anggaran Kementerian Pertahanan dalam rapat terbuka sangat riskan dilakukan, karena berpotensi menjadi konsumsi publik dan dunia internasional yang sangat tidak menguntungkan posisi Indonesia dalam pengelolaan pertahanan, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
"Alokasi anggaran, apalagi dalam bentuk rincian sejumlah rupiah untuk alutsista tertentu, dari aspek geopolitik posisi Indonesia dalam hubungannya dengan negara-negara lain, utamanya dengan negara tetangga, dan dikaitkan dengan postur keseluruhan APBN kita, saya mendukung pandangan Menhan agar dibahas dalam sidang tertutup di Komisi I DPR-RI," ucap Emrus.
Dia menambahkan apabila terdapat negara yang secara terbuka menyampaikan anggaran pertahanan ke publik, hal itu tidak lain merupakan bagian dari strategi pertahanan negara tersebut.
"Itu sengaja dibuka karena mereka sudah melakukan analisis mendalam tentang kekuatan pertahanan mereka dibanding negara lain sebagai kompetitor di bidang pertahanan," kata pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Lembaga Emrus Corner itu.
Berita Terkait
Menhan Prabowo buka pintu rumahnya untuk halalbihalal jajaran pejabat
Rabu, 10 April 2024 17:42 Wib
Prabowo melawat ke China temui Presiden Xi Jinping dan PM Li Qiang
Minggu, 31 Maret 2024 17:55 Wib
AHY temui Prabowo di Kantor Kemenhan
Selasa, 5 Maret 2024 17:35 Wib
Komisi I DPR : Menhan Prabowo layak dapatkan jenderal kehormatan
Rabu, 28 Februari 2024 13:45 Wib
Prabowo Subianto menerima kenaikan pangkat dari Presiden Jokowi
Rabu, 28 Februari 2024 10:17 Wib
Prabowo dijadwalkan terima kenaikan pangkat kehormatan dari Presiden Jokowi
Selasa, 27 Februari 2024 15:34 Wib
Australia pastikan meningkatnya anggaran pertahanan bukan ancaman buat RI
Sabtu, 24 Februari 2024 6:10 Wib
Prabowo: RSPPN rumah sakit militer terbesar di Indonesia
Senin, 19 Februari 2024 13:21 Wib