Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp23 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp42 triliun.
Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut telah mendekati target maksimal yang ditetapkan Rp30 triliun.
Untuk seri SPN03200220, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,62 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 20 Februari 2020 ini mencapai Rp4,13 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 4,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4,8 persen.
Untuk seri SPN12200814, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,66385 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 14 Agustus 2020 ini mencapai Rp5,77 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 4,63 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4,84 persen.
Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,4657 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp8,21 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,42 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,12 persen.
Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,08102 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp14,38 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,05 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,41 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,39502 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp3,57 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,36 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,51 persen.
Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,53226 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp4,59 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,7 persen.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,76873 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp1,32 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,88 persen.
Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada Selasa (5/11), pemerintah menyerap dana sebesar Rp24,25 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp67,97 triliun.
Berita Terkait
Pemkab Pangkep dan PLN UP3 Makassar Utara melistriki wilayah kepulauan
Rabu, 20 Maret 2024 16:13 Wib
Negara sahabat mendukung keketuaan Indonesia di ASEAN 2023
Minggu, 29 Januari 2023 15:50 Wib
Piala FIBA Asia 2022 - China menang meyakinkan lawan Taiwan
Minggu, 17 Juli 2022 5:49 Wib
Piala FIBA Asia 2022 - Pelatih China tidak puas meski menang lawan Bahrain
Jumat, 15 Juli 2022 6:24 Wib
China awali Piala FIBA Asia 2022 belum "Full team"
Rabu, 13 Juli 2022 6:42 Wib
Jusuf Kalla raih penghargaan tertinggi 'Order of the Rising Sun' Kaisar Jepang
Selasa, 10 Mei 2022 15:49 Wib
Juara renang Olimpiade Sun Yang kalah banding atas larangan terkait doping
Sabtu, 5 Maret 2022 7:59 Wib
Pemerintah Indonesia lakukan "private placement" SUN untuk penempatan dana PPS
Senin, 21 Februari 2022 10:05 Wib