Bandung (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Lembaga kemanusian Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyuddin mengatakan masalah kemanusiaan terbesar di Indonesia adalah kemiskinan sehingga langkah paling konkret mengatasinya ialah dengan kedermawanan.
"Kemiskinan itu urusan kemanusiaan. Jangan kira kemanusiaan itu cuma terkait bencana alam ataupun pengungsian akibat konflik atau perang," ujar dia usai kegiatan peluncuran dan pelepasan Jelajah Humanity Rice Truck di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis.
Terkait permasalahan bangsa itu, ACT terus berfokus pada pengelolaan tiga isu utama yakni masalah kemanusiaan, kedermawanan serta kerelawanan.
"Saya kira kemiskinan sebesar apapun sebenarnya dapat selesai jika bangsa ini menjadi bangsa yang dermawan," tambahnya.
Apalagi jika banyak anak bangsa yang turut berperan sebagai relawan kemanusiaan, tentu akan semakin mempermudah permasalahan yang ada. Selain itu juga tercipta Indonesia yang dermawan, Indonesia relawan serta Indonesia humanis.
Ia mengemukakan bangsa ini boleh kalah dalam sejumlah persoalan, namun menjadi bangsa yang humanis, relawan dan dermawan merupakan keharusan sehingga dapat menjadi paling kuat di dunia termasuk dalam hal memberantas kemiskinan.
Dalam memberikan solusi atas kemiskinan, ACT fokus pada berbagai kegiatan terkait bantuan pangan untuk masyarakat Indonesia. Bahkan, Ahyuddin ingin menyodorkan Program yang disebut "beras untuk ibu Indonesia".
Sebab, menurutnya kelompok ibu-ibu merupakan yang paling resah saat terjadi permasalahan kekurangan ataupun tidak ada beras yang akan dimakan, bukan kalangan bapak-bapak.
Begitu pula saat adanya program pembagian beras bagi keluarga ekonomi tidak mampu secara gratis, yang paling antusias dan terdepan ialah kelompok ibu-ibu.
"Jadi saat ada program bantuan, yang mereka tunggu bukan bantuan mobil, pakaian dan lainnya, melainkan pangan terutama beras. Sebab beras itu menyangkut hidup matinya keluarga di Indonesia," katanya.
Saat ini, ACT setiap bulannya menyerahkan bantuan sebanyak 250 ton beras kepada masyarakat kurang mampu. Dengan kata lain membagikan kepada 2.000 kepala keluarga (KK) per hari atau 50.000 KK per bulan.
Ke depan, ACT menargetkan bantuan dan pelayanan kepada 500.000 KK pada 2020 di semua provinsi Tanah Air melalui donasi, dukungan dan kepercayaan dari masyarakat luas untuk sesama.
Berita Terkait
Pemkab Gowa targetkan penurunan stunting dan kemiskinan sesuai target pusat
Kamis, 21 Maret 2024 15:40 Wib
BPS Sinjai mencatat penurunan angka kemiskinan 5 tahun terakhir
Kamis, 14 Maret 2024 2:50 Wib
Pemprov Sulbar intervensi anak stunting di Kabupaten Polewali Mandar
Minggu, 10 Maret 2024 20:03 Wib
Pemprov Sulbar prioritaskan penurunan angka kemiskinan pada RPJPD 2025-2045
Senin, 4 Maret 2024 20:08 Wib
PLN dukung pengentasan kemiskinan melalui program EA
Rabu, 7 Februari 2024 11:17 Wib
Dinas ESDM Sulbar survei 120 RTS penerima program bantuan listrik gratis
Selasa, 30 Januari 2024 14:35 Wib
Sebanyak 27.324 warga miskin di Sulbar butuh intervensi program listrik gratis
Sabtu, 27 Januari 2024 12:40 Wib
Pemprov Sulbar gratiskan sambungan listrik 490 rumah tangga sasaran pada 2023
Selasa, 16 Januari 2024 14:47 Wib