Kabupaten Takalar, Sulsel (ANTARA) - Maudu Lompoa atau maulid akbar yang digelar warga Cikoang, Kecamatan Mangara'bombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, bukan hanya menyedot pengujung dari daerah setempat tetapi juga dari luar provinsi.
Hal itu dikemukakan Ketua Lembaga Adat Karaeng Laikang M Yunus Aidid Karaeng Sibali di Kabupaten Takalar, Selasa.
Dia mengatakan, Maudu Lompoa ini merupakan puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 29 Rabiul Awal atau jelang akhir bulan Rabiul Awal.
Tradisi ini merupakan bagian dari merawat alam di tengah komunitas keturunan Sayyid keturunan Arab, Hadramaut, Arab Selatan yang diyakini keturunan Nabi Muhammad yang ke-27 yakni Sayyid Jalaluddin.
"Sayyid Jalaluddin ini adalah penyebar Agama Islam di Cikoang dan sekitarnya kemudian merambah ke Sulsel," katanya.
Tak heran, jika pengunjungnya mulai membludak tiga hari sebelum puncak acara yang berasal dari Kabupaten Takalar dan daerah serta provinsi lainnya. Bahkan, beberapa wisatawan asing juga turut hadir mengabadikan momen sekali setahun itu.
Hal itu dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Cikoang Andi Abilwansyah disela perayaan Maudu Lompoa.
Dia mengatakan, selaku pemerintah desa sangat mengapresiasi tradisi yang bermuatan unsur kegotongroyongan, memupuk jiwa sosial untuk berbagi dan menjaga alam melalui simbol-simbol kegiatan atraksi seperti lomba bebek di sungai dan pencak silat.
"Simbol kehidupan warga Takalar yang sebagian besar adalah nelayan, tentulah perahu, karena itu maulid ini tidak terlepas dari perahu tradisional yang dikenal dengan nama Julung-julung," katanya.
Perahu inilah yang kemudian diisi dengan telur warna-warni dengan berbagai penganan lainnya, termasuk aneka jenis kain, baju hingga perabot rumah tangga. Wujud kegembiraan warga dan para pendatang itu selanjutnya direfleksikan dengan dengan berebut isi perahu dan saling menyiram air sungai.
Menurut salah seorang pengujung dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, Nadjamuddin Rio atraksi dan dzikir bersama oleh komunitas keturunan Sayyid ini tentu mengundang perhatian.
"Karena itu, maulid yang sangat berbeda nuansanya dengan daerah lain di Indonesia, menyebabkan saya dan keluarga menyempatkan diri menyaksikan langsung," ujarnya.
Dia mengatakan, ini adalah kesempatan kedua menyaksikan dari dekat Maudu Lompoa di Cikoang. Kegiatan serupa tahun lalu tak kalah seru dengan pelaksanaan maulid kali ini.
Berita Terkait
Pemkab dan BAZNAS Kepulauan Selayar peringati Isra Mikraj
Jumat, 9 Februari 2024 1:04 Wib
'Maudu Lompoa' di Cikoang Takalar tumbuhkan jiwa sosial dan solidaritas
Minggu, 15 Oktober 2023 18:05 Wib
Pengamat: Maulid di Cikoang sarana perekat komunikasi budaya Islam
Minggu, 15 Oktober 2023 17:00 Wib
Bupati Pangkep ajak masyarakat jaga kamtibmas jelang Pemilu 2024
Sabtu, 14 Oktober 2023 12:02 Wib
Maulid dan teladan Nabi Muhammad SAW
Kamis, 28 September 2023 16:53 Wib
Kemenag: Nabi Muhammad SAW merupakan figur teladan utama dalam hidup
Kamis, 28 September 2023 12:29 Wib
Presiden Jokowi: Kehidupan Nabi Muhammad SAW suri teladan bagi umat
Kamis, 28 September 2023 12:28 Wib
Pernak-pernik peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Rabu, 27 September 2023 15:30 Wib