Mamuju (ANTARA) - Sejumlah 103 rumah warga di Pulau Ambo, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, terancam abrasi.
Munurut salah seorang warga di Pulau Ambo, Kecamatan Balabalakang, ketika dihubungi dari Mamuju, Jumat, mengatakan sebagian rumah warga di kawasan itu sangat mengkhawatirkan dan tidak aman untuk ditempati karena sudah berada persis di bibir pantai.
"Abrasi sudah berlangsung sejak 2009 dan sekitar 65 meter dari bibir pantai sudah terkikis oleh air laut dan apabila tidak segera diantisipasi maka garis pantai akan semakin jauh terkikis," kata Munir.
Ia menyatakan, saat terjadi cuaca ekstrem pada 11 Januari 2020, ada sekitar 10 rumah warga di Pulau Ambo diterjang gelombang tinggi.
Warga terpaksa mengungsi ke rumah warga lainnya yang lebih aman.
"Walaupun tidak ada rumah yang rusak, tetapi kami khawatir sebab air laut sudah berada persis di kawasan pemukiman sehingga warga mengungsi ke rumah warga lainnya yang lebih aman," tuturnya.
Baca juga: Abrasi Ancam 40 Rumah Warga Mamuju
Abrasi kata Munir, terjadi di bagian Barat Pulau Ambo.
Akibat abrasi tersebut, satu lapis kawasan pemukiman ditinggalkan karena rumah-rumah warga sudah berada persis di bibir pantai.
"Di bagian Barat, satu lapisan pemukiman sudah tidak bisa dihuni dan warga sudah pindah karena kondisinya sangat berbahaya. Tapi, bangunan yang sudah permanen termasuk satu tempat ibadah tidak bisa dipindahkan dan terpaksa dibiarkan rusak," tuturnya.
Ada juga rumah yang tertimbun pasir setinggi dua meter sehingga rawan dan sangat berbahaya jika ditempati
Saat ini warga hanya membuat tanggul sederhana, yakni dengan memasang karung berisi pasir.
Warga berharap bantuan pemerintah minimal membuat tanggul penahan ombak.
Baca juga: Pemerintah Mamuju diminta bantu masyarakat terancam abrasi
Baca juga: Masyarakat pesisir Mamuju butuh penahan ombak
"Sejauh ini belum ada bantuan. Kami hanya berharap bantuan pembuatan tanggul yang lebih permanen, minimal batu gajah untuk menahan hempasan gelombang sehingga dapat meminimalisir abrasi," ujar Munir.
Pulau Ambo merupakan salah satu pulau dari kepulauan Balabalakang Kecamatan Balabalakang, Kabupaten Mamuju.
Ibukota Kecamatan Balabalakang berada di Pulau Salissingan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Timur.
"Kalau dari Pulau Salissingan ke pulau terdekat, yakni di wilayah Kalimantan dapat ditempuh sekitar 2 jam, sementara jarak tempuh dari Pulau Ambo ke ibu kota Kecamatan Balabalakang di Pulau Salissingan sekitar 5 jam. Kalau dari Kabupaten Mamuju ke Salissingan ditempuh sehari penuh. Warga di Pulau Ambo sekitar 130 Kepala Keluarga (KK)," kata Munir.
Sementara, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Muhammad Ali Rachman, ketika dikonfirmasi Jumat malam mengatakan abrasi yang terjadi di Pulau Ambo tersebut sudah disampaikan ke Bupati Mamuju.
"Terkait hal itu, sudah kami sampaikan ke pimpinan dan kami akan segera melihat langsung ke sana (Pulau Ambo). Sementara, terkait pembangunan tanggul penahan abrasi, itu kewenangan Balai PUPR Mamuju," kata Muhammad Ali Rachman.
Berita Terkait
Gempa magnitudo 5,1 guncang Pulau Karatung Sulawesi Utara
Senin, 18 Maret 2024 8:06 Wib
Tim SAR gabungan evakuasi satu jenazah korban kapal Yuiee Jaya 2
Sabtu, 16 Maret 2024 18:44 Wib
Ketua Umum PSSI: Tim promosi luar Pulau Jawa menambah semarak Liga 1
Minggu, 10 Maret 2024 13:46 Wib
Unhas dan Pemprov Sulbar serah terima kegiatan konservasi habitat penyu
Jumat, 8 Maret 2024 20:51 Wib
PLN dan Icon Plus operasikan PLTS Atap di Pulau Dutungan Kabupaten Barru
Kamis, 29 Februari 2024 13:00 Wib
TNI AD tanam 1.000 kelapa di Pulau Karampuang Mamuju
Jumat, 23 Februari 2024 0:11 Wib
Ribuan keluarga di Talaga Buton Tengah menikmati listrik PLN 24 jam
Minggu, 18 Februari 2024 1:14 Wib
KPU Takalar gunakan enam perahu distribusi logistik ke wilayah pulau
Selasa, 13 Februari 2024 11:46 Wib