Mamuju (ANTARA) - Pimpinan DPRD Provinsi Sulawesi Barat menyatakan prihatin atas hasil riset Prakarsa yang menunjukan kasus penderita di Sulbar tertinggi kedua di Indonesia.
"Hasil riset Prakarsa menunjukkan penderita stunting Sulbar berada pada peringkat kedua tertinggi di Indonesia setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi ini sangat memprihatinkan," kata Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, selain penderita stunting indeks kemiskinan dalam perspektif multi dimensi sektor kesehatan, pendidikan, standar hidup menempatkan Sulbar tertinggi dan paling miskin dari 34 Provinsi di Indonesia.
Oleh karena itu ia meminta, pemerintah Sulbar untuk melakukan evaluasi dan lebih memperbaiki lagi kinerja pelayanan pemerintahan.
"Program kebijakan pembangunan mulai dari perencanaan harus untuk dilakukan evaluasi, jangan sampai proses pembangunan tidak menyentuh kebutuhan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, dibutuhkan visi pembangunan yang lebih maju dan progresif dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan integritas tinggi membangun daerah.
"Pemetaan pembangunan harus dilaksanakan cepat, tepat dan cermat, berdasarkan informasi prevalensi dan program terintegrasi atau multi sektoral, dan program pembangunan harus dilakukan penguatan disegala lini, mari bersama bangun daerah ini," katanya.
Berita Terkait
DPRD Sulsel anggarkan dana aspirasi Rp100 miliar untuk infrastruktur
Rabu, 24 April 2024 9:25 Wib
Desi Ratnasari memilih kantor DPRD Sulsel lakukan penelitian doktor
Rabu, 24 April 2024 0:41 Wib
Pansus DPRD Lutim rampungkan studi tiru Perda KLA di Bogor
Selasa, 23 April 2024 21:12 Wib
Pansus DPRD Bulukumba mematangkan Ranperda Perlindungan Nelayan
Selasa, 23 April 2024 17:25 Wib
Legislator Sulsel meminta Disdik terapkan sistem zonasi guru PPPK
Senin, 22 April 2024 20:34 Wib
DPRD dan Pemkab Lutim studi tiru Perda KLA di Kota Bogor
Sabtu, 20 April 2024 11:12 Wib
DPRD Sulsel mendorong Pemprov perkuat ketahanan pangan
Rabu, 17 April 2024 4:18 Wib
DPRD Sulbar sahkan lima perda
Senin, 15 April 2024 6:12 Wib