Makassar (ANTARA) - Peduli dan pentingnya pencegahan. Itu dua pesan inti dari "Aksi Peduli Bahaya Virus Corono" yang dilakukan murid-murid SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis.
Aksi yang dilakukan di depan sekolah mereka di Jalan Borong Raya ini, dalam bentuk kegiatan pembagian masker kepada pengendara dan masyarakat. Ada 100-an masker yang dibagikan secara cuma-cuma oleh murid-murid yang didominasi oleh murid kelas 6. Mereka juga membawa pesa-pesan yang mengingatkan pentingnya langkah pencegahan oleh setiap orang. Pesan-pesan itu ditulis pada beberapa lembar karton manila.
"Pagi ini kami bagi-bagi masker untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang berbahaya," begitu kata Malika.
Malika menyampaikan bahwa Virus Corona bisa diketahui jika ada tanda-tanda batuk, flu, pilek dan demam. Dia mengaku mendapat informasi ini dari berita di televisi. Selain itu, ibu guru juga menyampaikan perihal Virus Corona tersebut.
Hal yang sama disampaikan Rahman Dani. Murid kelas 6A ini mengaku mendapat informasi dari ibu guru. Karena virusnya berbahaya, maka perlu mengajak masyarakat melakukan pencegahan. Aksi peduli yang dilakukan sederhana ini tak hanya diikuti murid-murid. Beberapa guru juga terlihat berada di antara murid-murid. Warga yang melintas di depan sekolah tampak antusias menerima masker yang diberikan.
Di pengujung tahun lalu, dunia dihebohkan dengan munculnya 2019-nCoV, Novel Coronavirus, atau populer dengan sebutan Virus Corona. Virus ini pertama kali merebak dari kota Wuhan, Tiongkok, dan kini diketahui telah menyebar di sejumlah negara.
Ahli mengatakan, virus ini rentan meluas karena orang yang terserang tidak menunjukkan perubahan menyolok. Nyaris mirip dengan orang yang terkena flu. Virus Conona memang dapat menyebabkan gejala mulai dari yang ringan seperti demam biasa hingga gejala yang berat berupa sakit pernapasan akut.
Solusi pencegahannya, kata Kepala SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, bisa dilakukan jika murid-murid mengefektifkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir, mengkonsumsi jajanan sehat, berolahraga yang teratur dan membuang sampah pada tempatnya.
Program lain yang bisa digunakan sebagai langkah pencegahan, yakni Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Di antaranya mengkonsumsi sayur dan buah, dan membersihkan lingkungan.
Saparuddin Numa S.I.P, pustakawan SD Negeri Borong, yang ikut menggagas kegiatan ini, mengatakan sosialisasi seperti ini penting dilakukan. Anak-anak harus mendapat informasi dan edukasi agar mereka bisa melakukan langkah antisipasi bagi dirinya dan bisa berpartisipasi dalam masyarakat sesuai apa yang bisa dilakukannya.
"Sebagai pustakawan, kegiatan ini mau mengingatkan anak-anak tentang pentingnya membaca," kata alumnus Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar itu.
Berita Terkait
Kemenkes : 841 orang sembuh dari COVID-19
Rabu, 26 April 2023 5:11 Wib
Dinkes Sulsel minta warga tetap vaksin booster meski PPKM telah dicabut
Rabu, 11 Januari 2023 19:34 Wib
Vaksin COVID-19 booster sudah mencakup 68,01 juta penduduk Indonesia
Selasa, 20 Desember 2022 21:09 Wib
Penduduk Indonesia penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 capai 67,06 juta
Minggu, 4 Desember 2022 21:36 Wib
Pemkab Sinjai paparkan strategi pacu vaksinasi ke Kemenkes
Senin, 7 November 2022 19:16 Wib
BPOM setujui perluas EUA Vaksin COVID-19 Covovax untuk booster usia 18 tahun ke atas
Selasa, 13 September 2022 9:15 Wib
Satgas : Dua bayi di Manado terinfeksi COVID-19
Minggu, 4 September 2022 21:29 Wib
Vaksin COVID-19 buatan Indonesia bernama Indovac dan Inavec
Jumat, 26 Agustus 2022 15:49 Wib