Gedung Dekranasda Jadi Pusat Penjualan Kerajinan Sulsel
Makassar (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sulsel akan menjadi pusat penjualan kerajinan tangan daeeah untuk wisatawan yang berkunjung ke Sulsel.
"Sebelum terbang meninggalkan Makassar, wisatawan diharapkan membeli kerajinan khas Sulsel," katanya pada peresmian gedung Dekranas di jalan masuk Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa.
Gedung yang diresmikan oleh Ketua Umum Dekranas Ny.Herawati Boediono tersebut terdiri atas dua lantai seluas 2600 meter persegi dengan 30 ruang raga.
Sebanyak 24 ruang raga akan digunakan untuk memamerkan produksi kerajinan dari 24 kabupaten dan kota dan sisanya akan digunakan oleh pemerintah provinsi.
Sementara di lantai dua untuk menggelar pelatihan yang terkait dengan pengembangan kualitas dan daya saing produk dan sumber daya manusia.
"Gedung ini adalah langkah maju pengembangan kerajinan daerah, diharapkan akan memicu kompetisi positif antar kabupaten dalam mengembangkan kualitas produk, pemasaran dan hasil kerajinan lainnya.
Sulsel memiliki 3018 desa dan 486 kecamatan yang seluruhnya memiliki kerajinan dan makanan khas yang berbeda-beda.
Hadirnya gedung ini, lanjutnya, merupakan wujud dari upaya pemerintah untuk menjawab persoalan-persoalan dalan pengembangannya industri kerajinan terhadap kelayakan pasar, sumber daya manusia, akses modal.
GM Angkasa Pura Purwanto Iskandar menilai, lokasi pusat kerajinan ini sangat tepat dan strategis karena lebih dari lima juta penumpang setiap tahun menyinggahi Bandar Udara Sultan Hasanuddin.
"Dengan keberadaan gedung pusat kerajinan ini, tamu dari dalam negeri dan luar negeri akan lebih mengenal kebudayaan daerah Sulsel melalui industri kerajinan, makanan dan minuman khas Sulsel," jelasnya. (T.KR-RY/S016)
"Sebelum terbang meninggalkan Makassar, wisatawan diharapkan membeli kerajinan khas Sulsel," katanya pada peresmian gedung Dekranas di jalan masuk Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa.
Gedung yang diresmikan oleh Ketua Umum Dekranas Ny.Herawati Boediono tersebut terdiri atas dua lantai seluas 2600 meter persegi dengan 30 ruang raga.
Sebanyak 24 ruang raga akan digunakan untuk memamerkan produksi kerajinan dari 24 kabupaten dan kota dan sisanya akan digunakan oleh pemerintah provinsi.
Sementara di lantai dua untuk menggelar pelatihan yang terkait dengan pengembangan kualitas dan daya saing produk dan sumber daya manusia.
"Gedung ini adalah langkah maju pengembangan kerajinan daerah, diharapkan akan memicu kompetisi positif antar kabupaten dalam mengembangkan kualitas produk, pemasaran dan hasil kerajinan lainnya.
Sulsel memiliki 3018 desa dan 486 kecamatan yang seluruhnya memiliki kerajinan dan makanan khas yang berbeda-beda.
Hadirnya gedung ini, lanjutnya, merupakan wujud dari upaya pemerintah untuk menjawab persoalan-persoalan dalan pengembangannya industri kerajinan terhadap kelayakan pasar, sumber daya manusia, akses modal.
GM Angkasa Pura Purwanto Iskandar menilai, lokasi pusat kerajinan ini sangat tepat dan strategis karena lebih dari lima juta penumpang setiap tahun menyinggahi Bandar Udara Sultan Hasanuddin.
"Dengan keberadaan gedung pusat kerajinan ini, tamu dari dalam negeri dan luar negeri akan lebih mengenal kebudayaan daerah Sulsel melalui industri kerajinan, makanan dan minuman khas Sulsel," jelasnya. (T.KR-RY/S016)