Planet Cinema rambah bisnis hiburan di Kabupaten Bone
Makassar (ANTARA) - Merespon keinginan masyarakat akan ketersediaan berbagai hiburan, Planet Cinema pun merambah pasar hiburan dengan membuka kawasan bisnis entertainment terpadu di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
CEO PT Planet Sinema Indonesia, Herrieck Mulya melalui siaran persnya diterima di Makassar, Kamis, mengatakan konsep entertainment terpadu ini hadir di Kabupaten Bone sebagai salah satu model baru dan siap menjadi percontohan secara nasional.
Respon ini atas animo masyarakat Bone akan hiburan sangat besar, mereka bahkan sengaja datang ke Kota Makassar untuk berbelanja sambil mencari hiburan saat akhir pekan. Dengan melihat potensi ekonomi pasar itu, kata dia, Planet Sinema hadir menjawab kebutuhan warga setempat.
"Konsep dikemas seperti model planet ala star wars. Interiornya bagaikan sebuah meteor yang jatuh dari langit. Ini konsep yang mungkin pertama di Indonesia timur," ucap Herrieck saat temu wartawan di Bone.
Ia menjelaskan Planet Sinema Indonesia hadir dengan nama Planet Cinema tersebut memiliki fasilitas bioskop, concession atau cafe bioskop, tempat kuliner indoor dan outdoor, tempat bermain atau playground, retail plaza dan atrium venue.
"Atrium Venue ini bisa dimanfaatkan warga untuk penyelenggaraan berbagai event termasuk atraksi-atraksi budaya lokal," ujarnya.
Alumnus Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pelita Harapan Karawaci ini mengungkapkan, konsep tersebut menggunakan teknologi bioskop Barco Laser Proyektor mampu menghasilkan kualitas gambar yang lebih tajam dan lebih hidup dan Dolby Digital Surround versi 7.1.
"Kualitas Dolby Surround ini menggunakan teknologi terbaru yang kita sebut Dolby Atmos. Teknologi virtual reality suara akan memberikan experience tersediri bagi penonton disini," ungkap dia.
Sementara Director PT Planet Sinema Indonesia Steven Ciunardy menambahkan, konsep Planet Cinema dibangun dengan menggunakan penerapan Green Building atau bangunan ramah lingkungan.
"Kita berharap ini sebagai contoh arsitektur bagi pembangunan - pembangunan proyek di Bone yang ramah lingkungan," katanya.
Selain konsep pembangunan bioskop green building ini, ia juga mengemukakan keberadaan kawasan hiburan terpadu ini bisa menyerap lapangan pekerjaan yang besar di Bone.
"Ini bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat Bone. Apalagi kawasan hiburan ini bisa menarik minat investor masuk ke Bone. Jelas penyerapan lapangan kerja akan jauh lebih besar lagi," tambahnya.
Hal senada disampaikan Corporate Secretary Liani Kawati menjelaskan kawasan kuliner di Planet Cinema juga menawarkan tenan-tenan kuliner atau Food Stall yang terdiri dari dua bagian area yakni indoor dan outdoor.
"Kuliner area ini mengkombinasikan tempat makanan dan tempat relaksasi serta pertemuan yang rencananya akan menampilkan fasilitas hiburan musik setiap harinya," ujar dia.
Liani menambahkan kegiatan Soft Launching Planet Cinema akan dibuka secara resmi oleh Bupati Bone A Fahsar M Padjalangi pada Jumat, 7 Februari 2020.
"Rencana Soft Launching hari Sabtu atau Minggu, tapi kami percepat di hari Jumat besok. Ini sesuai informasi langsung dari protocol daerah soal kesiapan waktu Bupati Bone," tambahnya.
CEO PT Planet Sinema Indonesia, Herrieck Mulya melalui siaran persnya diterima di Makassar, Kamis, mengatakan konsep entertainment terpadu ini hadir di Kabupaten Bone sebagai salah satu model baru dan siap menjadi percontohan secara nasional.
Respon ini atas animo masyarakat Bone akan hiburan sangat besar, mereka bahkan sengaja datang ke Kota Makassar untuk berbelanja sambil mencari hiburan saat akhir pekan. Dengan melihat potensi ekonomi pasar itu, kata dia, Planet Sinema hadir menjawab kebutuhan warga setempat.
"Konsep dikemas seperti model planet ala star wars. Interiornya bagaikan sebuah meteor yang jatuh dari langit. Ini konsep yang mungkin pertama di Indonesia timur," ucap Herrieck saat temu wartawan di Bone.
Ia menjelaskan Planet Sinema Indonesia hadir dengan nama Planet Cinema tersebut memiliki fasilitas bioskop, concession atau cafe bioskop, tempat kuliner indoor dan outdoor, tempat bermain atau playground, retail plaza dan atrium venue.
"Atrium Venue ini bisa dimanfaatkan warga untuk penyelenggaraan berbagai event termasuk atraksi-atraksi budaya lokal," ujarnya.
Alumnus Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pelita Harapan Karawaci ini mengungkapkan, konsep tersebut menggunakan teknologi bioskop Barco Laser Proyektor mampu menghasilkan kualitas gambar yang lebih tajam dan lebih hidup dan Dolby Digital Surround versi 7.1.
"Kualitas Dolby Surround ini menggunakan teknologi terbaru yang kita sebut Dolby Atmos. Teknologi virtual reality suara akan memberikan experience tersediri bagi penonton disini," ungkap dia.
Sementara Director PT Planet Sinema Indonesia Steven Ciunardy menambahkan, konsep Planet Cinema dibangun dengan menggunakan penerapan Green Building atau bangunan ramah lingkungan.
"Kita berharap ini sebagai contoh arsitektur bagi pembangunan - pembangunan proyek di Bone yang ramah lingkungan," katanya.
Selain konsep pembangunan bioskop green building ini, ia juga mengemukakan keberadaan kawasan hiburan terpadu ini bisa menyerap lapangan pekerjaan yang besar di Bone.
"Ini bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat Bone. Apalagi kawasan hiburan ini bisa menarik minat investor masuk ke Bone. Jelas penyerapan lapangan kerja akan jauh lebih besar lagi," tambahnya.
Hal senada disampaikan Corporate Secretary Liani Kawati menjelaskan kawasan kuliner di Planet Cinema juga menawarkan tenan-tenan kuliner atau Food Stall yang terdiri dari dua bagian area yakni indoor dan outdoor.
"Kuliner area ini mengkombinasikan tempat makanan dan tempat relaksasi serta pertemuan yang rencananya akan menampilkan fasilitas hiburan musik setiap harinya," ujar dia.
Liani menambahkan kegiatan Soft Launching Planet Cinema akan dibuka secara resmi oleh Bupati Bone A Fahsar M Padjalangi pada Jumat, 7 Februari 2020.
"Rencana Soft Launching hari Sabtu atau Minggu, tapi kami percepat di hari Jumat besok. Ini sesuai informasi langsung dari protocol daerah soal kesiapan waktu Bupati Bone," tambahnya.