Makassar (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan terus melakukan pengumpulan donasi untuk bantuan pengiriman masker ke Hongkong dan China membantu tenaga kerja Indonesia (TKI) menangkal virus corona.
"Peta sebaran dampak virus corona semakin meluas. In syaa Allah, Aksi Cepat Tanggap pun berikhtiar mendampingi rekan-rekan TKI di belahan dunia dengan bantuan terbaik," ujar Marketing Komunikasi ACT Sulsel Mustafa Mathar di Makassar, Senin.
Ia mengatakan bantuan yang terkumpul dari para dermawan di seluruh Indonesia khususnya di Sulsel akan sangat membantu untuk perjuangan para migran yang sedang mencari nafkah di luar negeri.
Mustafa menyatakan semua bantuan itu akan dikumpulkan dan dikirimkan ke negara-negara khususnya Hongkong yang banyak migrannya. Bantuan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah masker untuk antisipasi penyebaran virus corona.
Berdasarkan data, di Hongkong, terdapat 265.000 pekerja migran Indonesia tertahan dan mulai panik akibat minimnya ketersediaan masker dan paket sanitasi yang dibutuhkan untuk pencegahan penyebaran virus corona.
"Wabah virus corona yang menyebar dari China masih menjadi ancaman bagi masyarakat di berbagai belahan dunia. Penularannya masih belum pasti diketahui dan obatnya juga belum ditemukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menyatakan, wabah virus corona China sebagai darurat kesehatan global," katanya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin menyampaikan, epidemi virus corona ini merupakan masalah kemanusiaan. Oleh karenanya, dibutuhkan peran lembaga kemanusiaan dan publik untuk bersama mengatasi krisis kemanusiaan global ini.
"Sebagai tragedi kemanusiaan, tentu kita harus melihat ini bukan perkara latar belakang masyarakat terdampak. Dia dari negara mana, bangsa apa, agama apa. Yang harus kita lihat adalah ada manusia yang menjadi korban. Sudah selayaknya kita, dunia menjadikan peristiwa ini menjadi momentum kemanusiaan global. Yakni, menggerakkan masyarakat global untuk menghadapi krisis kemanusiaan global ini. Apalagi ada juga saudara-saudara kita yang ikut terdampak, seperti WNI di Hong Kong," kata Ahyudin.
Berita Terkait
Kasus DBD di Sulsel tembus 1.620 kasus
Sabtu, 20 April 2024 7:16 Wib
Kadin Sulsel siap mempromosikan KEK Bira-Takabonerate melalui PSBM XXIV
Jumat, 19 April 2024 19:44 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel dianugerahi gelar adat Daeng Mappuji
Jumat, 19 April 2024 17:48 Wib
Kemenkumham Sulsel siap bersinergi dengan Kejati Sulsel
Jumat, 19 April 2024 13:09 Wib
Pj Gubernur: Pemprov Sulsel siap berkolaborasi dengan kejaksaan
Jumat, 19 April 2024 9:36 Wib
Pj Gubernur Sulsel mengapresiasi sinergisitas Basarnas tangani bencana
Jumat, 19 April 2024 7:40 Wib
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
KKSS : Pelaksanaan PSBM fokus melihat potensi produk lokal Sulsel
Kamis, 18 April 2024 20:55 Wib