Jakarta (ANTARA) - Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan bahwa cadangan terbukti minyak Indonesia hanya tersisa sekitar 0,2 persen dari cadangan dunia.
"Cadangan terbukti di bawah tiga miliar barel ini data 2 sampai 3 tahun lalu, 0,2 persen Indonesia mewakili cadangan terbukti dunia," kata Arcandra Tahar ketika Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di DPR, Jakarta, Senin.
Dari data tersebut, menurutnya, bisa disimpulkan bahwa Indonesia boleh dikatakan bukan sebagai salah satu negara yang kaya minyak, karena cadangan terbukti hanya 0,2 persen dari cadangan dunia.
"Apakah degan adanya sebuah negara mempunyai cadangan yang besar akan menentukan kemakmuran negara?," tanya Arcandra.
Dengan tegas, Arcandra menjawab tidak, cadangan minyak dan gas tidak menentukan maju atau tidaknya negara. "Buktinya Venezuela cadangan nomor 1 tapi bukan termakmur," ujarnya.
Selain itu ia memaparkan Malaysia punya cadangan terbukti lebih besar dari Indonesia, yaitu di posisi 7 atau 8 urutan di atas Indoneaia. Sedangkan Australia dan China memiliki cadangan lebih besar lagi, Arab kedua terbesar diikuti Iran dan Irak.
"Bagaimana dengan cadangan gas kita, di mana 1,5 persen terbukti ada sekitar 100 TCF di Blok Natuna. Kalau belum bisa di-develop cadangan terbukti, yang bisa dikelola setidaknya 60 TCF," katanya.
Berita Terkait
Kemen ESDM menyoroti pengaruh Selat Hormuz pada stabilitas harga minyak dunia
Selasa, 16 April 2024 13:49 Wib
IKA Smansa Makassar siapkan 1.100 paket sembako murah
Sabtu, 6 April 2024 1:28 Wib
Polda Sulbar membentuk tim khusus awasi distribusi BBM di SPBU
Sabtu, 30 Maret 2024 19:19 Wib
Presiden Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah di Sumatera Utara
Kamis, 14 Maret 2024 11:48 Wib
TPID Gowa temukan kenaikan harga pangan jelang Ramadhan namun masih wajar
Jumat, 8 Maret 2024 18:28 Wib
Pemprov Sulbar kembangkan industri minyak goreng di Majene
Jumat, 23 Februari 2024 0:08 Wib
Angkatan Laut Iran menyita kapal tangki minyak AS di Laut Oman
Jumat, 12 Januari 2024 10:47 Wib
Mendag : Harga Minyakita masih dibahas di rapat Kemenko Perekonomian
Kamis, 30 November 2023 13:12 Wib