Makassar (ANTARA) - Sebagian besar nelayan Sulawesi Selatan khususnya yang menggunakan kapal jolloro (kapal kecil) "merumahkan" diri akibat tinggi gelombang rata-rata 1,25 meter hingga hingga 2,5 meter .
Hal itu diakui Daeng Baso salah seorang nelayan di Kawasan Pelabuhan Rakyat Paotere, Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, sebelum merumahkan diri dua hari terakhir, aktivitas mencari ikan di laut berjalan normal kurang lebih sebulan, karena cuaca cerah dan kondisi di laut cukup bersabahat.
Hal yang sama dikemukakan nelayan di Pulau Balang Caddi Muh Nurdin yang biasanya mencari ikan di kawasan Spermonde Pangkep.
"Akhir-akhir ini kami membatasi diri ke laut, karena kondisi kurang bersahabat dengan gelombang dapat diatas dua meter," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar diketahui, modederate Sea (Gel. 1.25-2.5 m) terjadi di Selat Makassar bagian Selatan, Perairan Pare-Pare, Perairan Spermonde Pangkep bagian Barat.
Kondisi serupa juga terjadi di Perairan Spermonde Makassar bagian Barat, Perairan barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Teluk Bone bagian Selatan.
Termasuk Perairan timur Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian Utara, Laut Flores bagian Barat, Perairan P. Bonerate-Kalaotoa bagian Utara, Perairan P. Bonerate - Kalaotoa bagian Selatan, dan Laut Flores bagian Timur.
Berita Terkait
BMKG sebut cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga Senin
Minggu, 17 Maret 2024 8:09 Wib
BPBD Sulbar memperkuat kerja sama pentahelix antisipasi dampak bencana
Jumat, 15 Maret 2024 18:06 Wib
BMKG prakirakan 12 daerah berstatus siaga-waspada cuaca ekstrem
Jumat, 15 Maret 2024 7:18 Wib
Pemprov Sulbar intervensi anak stunting di Kabupaten Polewali Mandar
Minggu, 10 Maret 2024 20:03 Wib
BPBD Sulbar susun langkah antisipasi menghadapi bencana hidrometeorologi
Rabu, 6 Maret 2024 14:10 Wib
BMKG : Hujan lebat berpotensi guyur 32 provinsi di Indonesia
Selasa, 5 Maret 2024 8:42 Wib
BMKG: 27 daerah berstatus waspada dampak hujan di Indonesia
Minggu, 3 Maret 2024 9:49 Wib
BMKG mengimbau warga waspada cuaca ekstrem jelang musim pancaroba
Minggu, 25 Februari 2024 12:23 Wib