Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyatakan belum mendapatkan informasi resmi dari pemerintah Jepang yang menanggapi berita bahwa seorang pria Jepang dinyatakan positif mengindap virus corona baru atau COVID-19 tak lama setelah pulang dari Indonesia.
"Saya sudah tanyakan itu ke national focal pointnya Jepang semalam sampai sekarang belum dijawab," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan telah menghubungi pihak Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan (Ministry of Health, Labour, and Welfare) Jepang terkait dengan benar atau tidaknya informasi itu pada Sabtu (22/2), namun masih menunggu jawaban dari pihak kementerian.
"Saya belum mendapatkan notifikasi dari pemerintah Jepang dari Ministry of Health, Labour, and Welfare. Saya tidak bisa komentar lebih lanjut kalau notifikasinya belum ada," kata dia.
Pertumbuhan kasus COVID-19 kembali dilaporkan menurun, yaitu 599 kasus baru sepanjang Sabtu (22/2), berdasarkan data resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Data laporan situasi harian resmi dari WHO yang dikutip di Jakarta, Minggu, penambahan kasus COVID-19 baru yang terkonfirmasi 599 kasus menjadi total 77.794 kasus positif secara global.
Sebelumnya, dikutip dari theJakartaPost, seorang pria Jepang dinyatakan positif mengidap penyakit COVID-19, tak lama setelah kembali dari kunjungan ke Indonesia, sebagaimana dilaporkan penyiar publik Jepang NHK.
Menurut laporan NHK, pemerintah metropolitan Tokyo mengumumkan pada Sabtu (22/2) bahwa pria itu, seorang warga Tokyo berusia 60-an tahun telah terinfeksi virus corona baru.
Pria itu seorang anggota staf sebuah fasilitas perawatan senior, mengunjungi sebuah institusi perawatan kesehatan pada 12 Februari setelah dia mengalami "gejala-gejala seperti pilek", tetapi kembali ke rumah pada hari yang sama karena dia tidak didiagnosis menderita pneumonia. Dia dilaporkan bepergian ke Indonesia saat liburan keluarga pada 15 Februari.
Laporan NHK tidak menentukan tujuan pasti pria itu di Indonesia.
Pria itu dirawat di rumah sakit setelah kembali ke Jepang pada 19 Februari karena kesulitan bernafas, dan dikatakan dalam "kondisi serius".
Berita Terkait
Operasi SAR diperpanjang setelah penemuan jasad korban Kapal Yuiee Jaya 2
Selasa, 19 Maret 2024 3:16 Wib
Pemilu 2024 - KPU telah sahkan perolehan suara 33 provinsi hingga hari ke-19 rekapitulasi
Senin, 18 Maret 2024 3:28 Wib
BPBD usulkan 19.000 warga Sulbar dapat bantuan gempa
Sabtu, 16 Maret 2024 1:49 Wib
BMKG peringatkan potensi hujan lebat di Sulawesi Selatan dan 19 provinsi
Kamis, 14 Maret 2024 6:20 Wib
Pemkab Luwu Utara usulkan 19 ruas jalan masuk program IJD 2024
Selasa, 27 Februari 2024 6:28 Wib
Bawaslu ungkap 19 temuan masalah pemungutan dan penghitungan suara Pemilu
Kamis, 15 Februari 2024 14:02 Wib
BPS: Sektor pertanian berkontribusi 44,19 persen pada ekonomi Sulbar
Kamis, 8 Februari 2024 10:18 Wib
OIKN: Progres Gedung Kantor Presiden di IKN capai 72,19 persen
Rabu, 7 Februari 2024 13:53 Wib