Makassar (ANTARA) - Salah satu perusahaan modal dunia, East Ventures sudah membiayai 170 startup di Asia Tenggara dan 130 di antaranya ada di Indonesia.
Partner East Ventures Melisa Irene di Makassar, Sabtu, mengatakan perusahaan startup selama beberapa tahun terakhir ini terus bertumbuh dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat.
"Untuk saat-saat ini startup sudah bertumbuh dan berbeda saat 10 tahun lalu, di mana pada waktu itu sangat gersang, jaringan internet saja masih susah di Indonesia," ujarnya.
Ia mengungkapkan sejak hadir pada 2009, East Ventura mulai menanamkan investasi pada startup-startup Indonesia seperti Tokopedia dan Traveloka.
Dia mengakui penetrasi e-commerce selama dua tahun belum cukup bagus dan nanti setelah tiga tahun ke atas, respons masyarakat khususnya kaum milenial mulai tinggi.
"Waktu awal-awal itu kondisinya sangat gersang. Pendiri Tokopedia saja waktu itu merancang startup melalui warnet dan sarana prasarana pada waktu itu belum cukup memadai. Nanti di tahun 2013, sudah mulai memperlihatkan penetrasinya," katanya.
Irene mengatakan penduduk Indonesia yang cukup besar yakni 250 juta dengan jumlah pemudanya sangat besar, membuat pihaknya sangat yakin pasar Indonesia sangat menjanjikan.
Bahkan pengguna internet yang sudah menembus angka 160 juta menjadikan pasar Indonesia sebagai primadona. Indonesia adalah salah satu perekonomian terbesar di dunia.
Salah satu pendorong utama pertumbuhan perekonomian Indonesia adalah jumlah penduduk usia muda dan kelas ekonomi menengah.
Melisa Irene mengatakan, East Ventures bekerja bersama para pendiri startup membangun ekosistem digital Indonesia dari nol sejak hari-hari pertama.
"Melihat peluang sejak awal, East Ventures adalah pemodal ventura pertama yang berinvestasi di dua startup Indonesia yang kini telah berstatus unicorn yaitu Tokopedia dan Traveloka," kata dia.
East Venture kemudian mengembangkan aktivitas investasinya dengan mendukung startup dari beragam industri seperti industri penunjang e-commerce Waresix (logistik), Xendit (pembayaran), Kudo (offline to online), Sirclo dan Shopback (pendukung e-commerce), dan Sociolla (new retail produk kecantikan).
Irene menjelaskan, portofolio lain East Ventures adalah startup yang menyediakan platform teknologi bagi UKM seperti Mekari (akuntansi, pajak, dan payroll), Moka (point of-sale), CoHive (co-working), new retail seperti Warung Pintar (FMCG) dan Fore Coffee (on-demand coffee chain), serta sektor transformasi digital seperti Advotics (analisis rantai pasok) dan Nodeflux (computer vision dan AI).
"Dana kelolaan East Ventures, yang terdiri dari early stage fund dan growth fund, kini telah tumbuh menjadi aset senilai 1,2 miliar dolar AS. Perusahaan turut berpartisipasi dalam 20 exit, termasuk akuisisi Kudo oleh Grab, akuisisi Loket oleh Gojek, akuisisi Bridestory oleh Tokopedia," jelasnya.
Berita Terkait
Menteri PPPA minta kampanyekan "dare to speak up" menghadapi kekerasan
Rabu, 27 Maret 2024 16:03 Wib
DP3A Kota Makassar dorong program "Speak Up" menghadapi kasus kekerasan
Senin, 25 Maret 2024 18:45 Wib
Swiss Open 2024 - Gregoria raih runner up seusai kalah dari Carolina Marin
Senin, 25 Maret 2024 6:13 Wib
Swiss Open 2024 - Bagas/Fikri keluar sebagai runner up setelah kalah dari ganda Inggris
Minggu, 24 Maret 2024 20:36 Wib
Polisi memanggil rektor Universitas Pancasila terkait dugaan pelecehan seksual
Minggu, 25 Februari 2024 22:44 Wib
Golkar runner-up hitung cepat Pemilu 2024, pengamat nilai ada efek Ridwan Kamil
Sabtu, 17 Februari 2024 8:10 Wib
Hari ke-69 kampanye pilpres: Capres-cawapres tampil kompak di debat pamungkas
Senin, 5 Februari 2024 11:41 Wib
Kampanye Pilpres hari ke-66: Para capres beradu janji
Jumat, 2 Februari 2024 12:30 Wib