Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat sembilan kasus positif COVID-19 baru di Sulawesi Selatan merupakan hasil pemeriksaan dari 29 spesimen yang secara perdana dilakukan oleh Laboratorium Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS.Unhas).
"Lab RS.Unhas telah memeriksakan 29 spesimen mulai kemarin dan hasilnya keluar hari ini, dari 29 orang itu ada sembilan positif sebagai kasus tambahan di Sulawesi Selatan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, dr Ichsan Mustari melalui telekonferensi bersama awak media di Makassar, Rabu petang.
Penambahan sembilan positif COVID-19 tersebut menjadikan jumlah yang positif di Sulsel menjadi 13 orang, satu di antaranya telah meninggal dunia.
Tigabelas pasien positif COVID-19 itu saat ini sedang dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo 8 orang, RS Unhas 1 orang, RS Siloam 3 orang dan RS Makkasau Parepare 1 orang.
Sementara terkait COVID-19 untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 158 orang, rinciannya 122 orang masih proses pemantauan dan 36 orang lainnya telah selesai pemantauan.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah menjadi 89 orang, 81 di antaranya masih dirawat dan hanya delapan orang yang baru bisa dinyatakan sehat hingga bisa pulang ke rumah.
"Untuk pemeriksaan setiap harinya di RS Unhas tidak bisa pastikan. Apalagi sekarang juga ada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK) yang juga sudah aktif untuk memeriksakan spesimen terkait corona ini," katanya.
Terkait sembilan pasien positif COVID-19, dr Ichsan enggan menyampaikan bahwa salah satu di antaranya termasuk mantan Rektor Unhas, Prof Idrus Paturusi yang dikabarkan telah terjangkit virus corona melalui berbagai sosial media oleh pihak keluarganya sendiri.
"Kami tidak punya hak menyampaikan apakah beliau memang salah satu pasiennya, karena saya hanya menerima kode spesimen. Kalau memang yang bersangkutan ingin menyampaikan, silahkan," ujar dr Ichsan.
Mengenai sembilan pasien positif COVID-19 yang baru teridentifikasi tersebut, Dinkes Sulsel segera akan melakukan skrining atau pelacakan terhadap orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pasien.
"Kami sementara melakukan pelacakan mencari transimisi penularannya karena ini penting, apakah mereka pernah kontak sebelumnya atau dia punya riwayat dari luar provinsi," ujar dr Ichsan.
Berita Terkait
Pj Gubernur Sulsel melantik 89 pejabat administrator dan 77 pengawas
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib
Kemenkumham Sulsel terima kunjungan tim BPIP RI bahas evaluasi pajak NKB
Rabu, 24 April 2024 16:44 Wib
Berbagai produk UMKM dikenalkan pada pameran pembangunan Soppeng
Rabu, 24 April 2024 16:42 Wib
Pj Gubernur Sulsel serahkan penghargaan kepada Lantamal VI Makassar
Rabu, 24 April 2024 15:09 Wib
Pj Gubernur Sulsel resmikan sejumlah proyek di Hari Jadi Soppeng
Rabu, 24 April 2024 15:08 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel lantik lima PPNS
Rabu, 24 April 2024 14:38 Wib
UNIDO dampingi 1.500 petani rumput laut Sulsel dalam program GQSP
Rabu, 24 April 2024 9:29 Wib