Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Ichsan Mustari menyampaikan kepada masyarakat tidak perlu khawatir jika terjadi peningkatan kasus untuk pasien positif virus corona baru atau COVID-19.
"Kalau jumlahnya banyak (kasus COVID-19) kita tidak perlu kaget dan panik," ujarnya di Makassar, Kamis.
Menurutnya, kasus positif corona kemungkinan akan lebih cepat diperoleh karena pemeriksaan spesimen Pasien Dalam Pengawasan (PDP) telah bisa dilakukan di Sulawesi Selatan, melalui
dua laboratorium yang telah difungsikan.
Dua laboratorium tersebut yakni, laboratorium Rumah Sakit (RS) Universitas Hasanuddin dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar. Selain itu, Pemprov Sulsel juga mempersiapkan laboratorium RSUP Wahidin Sudirohusodo.
"Kalau Wahidin masih dalam persiapan, ada beberapa yang masih diperbaiki. Tetapi sudah dilakukan pelatihan untuk petugas-petugasnya," katanya.
Pada pemeriksaan pertama spesimen PDP di laboratorium RS Unhas, didapati sembilan di antaranya terjangkit virus corona baru atau positif COVID-19 dari 29 spesimen yang diperiksakan.
Sementara, BBLK juga sudah mulai memeriksakan spesimen, hanya saja Dinkes Sulsel belum memperoleh laporannya atau hasil pemeriksaan PDP COVID-19.
Sebelumnya, kata dr Ichsan, puluhan spesimen dari Sulsel harus dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan untuk mengetahui status PDP terhadap positif atau negatif corona.
Pemeriksaan spesimen tersebut memakan waktu yang lama untuk mengetahui status PDP karena banyaknya spesimen yang harus diperiksa oleh pihak Balitbangkes di seluruh Indonesia. Hal ini mengakibatkan seorang positif corona telah meninggal dunia, sementara hasil pemeriksaannya diketahui tiga hari setelah ia meninggal.
Hal ini pun menuai reaksi khawatir dari masyarakat dan kerabat, yang sempat menghadiri proses pemakamannya di Makassar.
Selain itu, terdapat dua PDP yang diketahui meninggal dunia di dua rumah sakit berbeda. Hasil pemeriksaan spesimen keduanya juga belum diketahui.
"Memang sampai sekarang masih ada spesimen yang diperiksa di Jakarta, nanti kami akan rilis berapa jumlahnya," ujarnya tapi enggan menyampaikan total spesimen PDP asal Sulsel yang sedang diperiksa di Jakarta.
Berita Terkait
Pemprov Sulsel menggelar rakor operasi ketupat jelang mudik Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 17:00 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel berharap Analis KI terus berinovasi
Kamis, 28 Maret 2024 15:39 Wib
BK DPRD Sulsel panggil JRM terkait kasus dugaan penistaan agama
Kamis, 28 Maret 2024 2:22 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel safari Ramadhan di Rutan Sengkang
Rabu, 27 Maret 2024 21:50 Wib
Bulog siapkan 20 ton beras dalam GPM di Kabupaten Bone
Rabu, 27 Maret 2024 20:43 Wib
PN Watansoppeng Sulsel vonis Caleg Gerindra melanggar aturan Pemilu 2024
Rabu, 27 Maret 2024 20:40 Wib
KPU Sulsel menyiapkan strategi hadapi gugatan sengketa Pemilu
Rabu, 27 Maret 2024 19:21 Wib
Unismuh dan BNNP Sulsel wujudkan kampus bebas narkoba
Rabu, 27 Maret 2024 14:37 Wib