Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan diminta bergerak cepat menyiapkan alat skrining Coronavirus Disease (COVID-19) guna mengantisipasi kedatangan ratusan nelayan dari pulau Kalimantan yang akan pulang kampung di Bontoa, Maros.
"Informasi diperoleh, fasilitas kesehatan disana hanya tersedia satu alat skrining. Sementara hari Rabu(1/4) akan tiba nelayan dalam jumlah banyak di perkirakan enam ratus sampai seribu orang," ucap Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Muzayyin Arif di Makassar, Senin.
Menurut informasi yang dia terima dari warga Kecamatan Bontoa Maros, ratusan nelayan ini perjalanan kembali pulang setelah melaut selama beberapa bulan dan pantauan terakhir di perairan kalimantan hendak menuju pulang.
Masalah lainnya, tenaga medis disana menyebut kesulitan alat skrining, sehingga bantuan dari pemerintah sangat diperlukan dalam mengantisipasi carrier atau orang pembawa virus yang akan masuk sehingga harus dideteksi sejak dini.
Meski pihak Puskesmas setempat siap melaksanakan pemeriksaan awal sebagai protokol tanggap darurat COVID-19, agar tidak sampai tembus ke warga setempat, namun mereka juga harus ditunjang dengan ketersediaan alat dan tambahan tenaga medis sebagai langkah antisipasi.
"Protapnya semua nelayan yang masuk ke Bontoa akan dilakukan skrining. Kemudian dilaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari. Tapi persoalannya, alat skrining disana kurang, hanya satu sehingga perlu tambahan, mengingat yang datang orang banyak," ungkapnya.
Mengantisipasi lonjakan nelayan yang akan tiba itu, lanjut dia, telah berkoordinasi dengan Ketua Gugus Tugas
Pengendalian COVID 19 Kabupaten Maros, dalam hal ini Sekertaris Daerah atau Sekda.
Sebagai Tim Pengarah Gugus COVID-19 Sulsel itu, ia secara khusus meminta kepada Sekda Maros memberi perhatian pada masyarakat Bontoa sekaitan dengan kedatangan ratusan orang nelayan dari luar provinsi.
“Alhamdulillah, saya sudah koordinasi langsung dengan pak Sekda Maros. Insya Allah dia berjanji akan berikan perhatian pada masyarakat nelayan yang akan tiba nanti," papar politisi Fraksi PKS ini
Muzayyin juga memberi apresiasi kepada aparat desa di Kecamatan Bontoa yang begitu sigap membentuk Desa Siaga Tanggap COVID-19. Bahkan Pemerintah Provinsi Sulsel juga sudah mengeluarkan peraturan terkait Desa Siaga Tanggap COVID-19 sebagai bentuk antisipasi penanggulangan pandemi korona non bencana.
Berita Terkait
Kasus positif COVID-19 di Sulawesi Selatan bertambah 590 pasien
Sabtu, 2 Januari 2021 20:08 Wib
Ahli epidemiologi : Waspadai klaster COVID-19 usai Pilkada Serentak
Jumat, 18 Desember 2020 14:42 Wib
China tidak butuh vaksinasi COVID-19 berskala besar tapi waspadai efek ADE
Senin, 14 September 2020 11:48 Wib
Pemkot Madiun berlakukan jam malam untuk tekan penyebaran COVID-19
Selasa, 1 September 2020 18:35 Wib
Penjabat Wali Kota Makassar ikuti rakornas virtual pengawasan intern pemerintah
Senin, 15 Juni 2020 17:36 Wib
Rektor: Makassar jelang normal baru perlu sinergitas kuat
Jumat, 12 Juni 2020 0:39 Wib
Penjabat Wali Kota Makassar pantau penerapan protokol kesehatan di pasar
Rabu, 10 Juni 2020 15:04 Wib
PMI Makassar semprotkan disinfektan di 248 titik guna mencegah COVID-19
Senin, 8 Juni 2020 15:38 Wib