Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan secara daring aplikasi Relawan COVID-19 Nasional (RECON).
"Platform ini akan digunakan sebagai platform manajemen relawan COVID-19, terutama untuk koordinasi adik-adik relawan mahasiswa kedokteran, keperawatan, kesehatan masyarakat, maupun ners," ujar Dirjen Dikti Kemendikbud Prof Nizam, dalam peluncuran daring RECON yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Platform tersebut, lanjut dia, dapat digunakan untuk pemeriksaan awal COVID-19 secara daring, konsultasi, dan pemantauan orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan juga masyarakat.
"Sehingga nanti bisa diarahkan ke rumah sakit yang tepat, atau melakukan isolasi diri atau karantina diri," ujar dia.
Nizam menjelaskan platform tersebut sangat penting untuk menghubungkan kerja relawan mahasiswa secara nasional dari masing-masing simpul relawan. Untuk penerapannya, aplikasi tersebut akan banyak dilakukan mahasiswa kedokteran maupun senat mahasiswa kedokteran.
"Meskipun ada juga relawan yang bukan berasal dari fakultas kedokteran, maka nanti akan digabung dalam platform RECON ini," ujar dia.
Nizam menambahkan dalam penanganan pandemi COVID-19 perlu semangat gotong royong yang tinggi. Degan semangat itu pula, mahasiswa dapat membangun pondasi negara yang kokoh.
Ia juga mengajak relawan mahasiswa untuk bergandengan tangan dalam menghadapi pandemi dan mengesampingkan perbedaan.
"Ini luar biasa dan perlu terus dijaga, karena ini semua yang akan membawa kita menang melawan COVID-19," kata dia.
Sejumlah perguruan tinggi, lanjut Nizam, telah membuat purwarupa alat-alat kesehatan, seperti ventilator maupun alat pelindung diri. Nantinya alat-alat tersebut dapat digunakan untuk membantu relawan yang berada di garda terdepan.
"Semoga ini dapat menjadi titik balik kebangkitan teknologi nasional," ucap Nizam.
Kemendikbud telah merekrut dan melatih sebanyak 15.000 relawan mahasiswa. Para relawan itu ditugaskan di Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan organisasi-organisasi kemanusiaan yang membutuhkan.
Sebagian besar mereka didistribusikan ke Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) di 34 provinsi untuk program-program promotif dan preventif di setiap daerah.
Berita Terkait
Dua media di Makassar digugat Rp700 miliar
Selasa, 20 Februari 2024 21:44 Wib
Pemprov Sulbar menerapkan aplikasi lalu lintas ternak berbasis daring
Jumat, 16 Februari 2024 16:22 Wib
Dinkes Sulbar mengajak masyarakat aktif dalam pencegahan stunting
Rabu, 24 Januari 2024 19:21 Wib
Capres Prabowo terharu didukung komunitas ojek daring di Pilpres 2024
Sabtu, 20 Januari 2024 15:58 Wib
Pemkab Gowa berlakukan sekolah daring antisipasi cuaca ekstrem
Selasa, 16 Januari 2024 12:14 Wib
Kadis Pendidikan: Sekolah daring TK-SMP di Makassar antisipasi cuaca ekstrem
Senin, 15 Januari 2024 15:17 Wib
Pemprov Sulbar dorong ASN fokus pada budaya kerja positif dan inklusif
Kamis, 11 Januari 2024 10:56 Wib
KPU ajak pemilih cek nama di DPT Pemilu 2024 secara daring
Rabu, 3 Januari 2024 7:30 Wib