Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengimbau Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) kota maupun kabupaten untuk menfasilitasi para awak media untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) atau tes cepat terkait COVID-19.
"Ini sebuah keharusan untuk kita lakukan (tes cepat) karena teman-teman media ini berinteraksi kemana-mana, resikonya sangat besar," kata Nurdin Abdullah saat melihat langsung proses rapid test yang dilakukan awak media di Makassar, Rabu.
Nurdin mengapresiasi jurnalis yang datang memeriksakan diri untuk tes cepat sebagai upaya deteksi dini terhadap virus corona baru yang sedang mewabah.
Menurut dia, dengan melakukan tes cepat maka akan tercipta rasa aman dan nyaman. Apalagi tugas jurnalis juga cukup rentan terhadap penyebaran virus COVID-19 dengan seringnya berinteraksi bersama orang banyak.
"Bagaimana pun juga kalian kan bisa ketemu orang, berinteraksi dengan orang, bayangkan kalau kondisi anda positif, wah bisa tertular kemana-mana," katanya.
Nurdin berharap semua elemen masyarakat Sulawesi Selatan punya komitmen yang sama untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, bersamaan dengan transparansi yang dibangun beserta komunikasi intens oleh pemerintah.
"COVID-19 ini solusinya hanya satu, yaitu kita semua masyarakat Sulsel yang bisa memotong rantai virus ini, bukan anggaran, bukan bantuan. Tetapi komitmen kita," ujarnya.
Pemerintah Provinsi melalui Diskominfo Sulsel rencananya akan melakukan tes cepat secara berkala bagi jurnalis. Pada tahap pertama, tes cepat ini dilakukan kepada 50 orang dari berbagai media.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Humas, Informasi, dan Komunikasi Publik Diskominfo Sulawesi Selatan, Erwin Werianto.
ata dia, media juga adalah garda terdepan dalam rangka penanganan COVID-19 melalui edukasi dan penyampaikan informasi terkait perkembangan kasus corona di Sulsel.
"Tim humas dalam hal ini Kominfo adalah mitra media, kami senantiasa membangun sinergitas salah satunya menghadirkan rasa aman kepada teman-teman media, yakni lewat tes cepat ini," ujarnya.
Kegiatan ini, menurut Erwin menjadi inisiatif Diskominfo mengingat interaksi media dengan banyak orang sangat tinggi, terlebih media memiliki peranan penting memutus mata rantai COVID-19 dengan mengedukasi masyarakat.
"Alhamdulillah semua hasilnya negatif. Ini akan bertahap dan kita akan berusaha terus memfasilitasi awak media. Termasuk ketika ada yang dideteksi positif, kami akan segera sampaikan ke pihak Dinas Kesehatan, tetapi kita berharap tidak ada," katanya.
Pada kesempatan yang sama, penyiar Radio Al Markaz, Ruby Sudikio mengungkapkan tes cepat ini telah menjawab kegelisahan para awak media yang memiliki pekerjaan berisiko tertular virus corona. Meskipun akurasi tes cepat ini tidak sampai 100 persen.
"Kiranya pemerintah kabupaten/kota lainnya bisa melakukan hal serupa, memberi fasilitas kepada awak media yang lingkungan pekerjaan mereka rentan dengan virus corona," ujarnya.