Makassar (ANTARA News) - Tingkat resiko kredit bermasalah usaha keluarga relatif kecil dan jika dikelola dengan baik kelompok usaha ini akan memberikan pengaruh yang baik bagi perekonomian Indonesia.
Pakar Bisnis Keluarga dari Jakarta Consulting Group Dr. A.B Susanto, di Makassar, Senin, mengatakan, mengelola dan memberdayakan bisnis keluarga adalah sebuah langkah strategis dalam pembangunan ekonomi.
Mskipun demikian, menurutnya, salah satu masalah yang kerap muncul dalam kelompok usaha ini adalah konflik internal.
Rata-rata tingkat ketahanan sebuah usaha keluarga jika dihitung hingga generasi ketiga hanya 23 persen. "Bahkan jika dhitung dengan patokan empat generasi hanya lima persen yang bertahan, sedang di Amerika Serikat hanya tiga persen," ujarnya.
Konflik internal yang timbul karena kedekatan hubungan emosional menjadi salah satu penyebab utama matinya kelompok usaha ini. Jepang, katanya, adalah salah satu negara yang sukses menjalankan bisnis keluarga.
"Kita mencontoh Jepang karena tetap dibuatkan aturan main yang jelas dalam usahanya, meski sebagai sebuah keluarga," ujarnya. (T.KR-RY/A027)
Berita Terkait
Pemkot dan PKK Makassar mendorong masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 11:03 Wib
Bupati optimistis Kerukunan Keluarga Bulukumba bisa menarik investor
Selasa, 23 April 2024 6:38 Wib
KPK akan periksa keluarga SYL terkait penyidikan dugaan TPPU
Sabtu, 20 April 2024 7:40 Wib
Ketua DPRD Sulsel izin keluarga besarnya maju Pilkada Barru
Kamis, 11 April 2024 21:52 Wib
Dinsos Sulsel bantu BKKBN sosialisasikan Gerakan Peduli Stunting
Minggu, 7 April 2024 2:16 Wib
Layanan konseling keluarga meramaikan Bazar Gempita Ramadhan Sulsel
Selasa, 19 Maret 2024 3:15 Wib
Keluarga korban pemerkosaan menuntut pelaku segera jadi tersangka
Rabu, 21 Februari 2024 22:43 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel silaturahmi ke keluarga petugas KPPS yang wafat
Rabu, 21 Februari 2024 17:23 Wib