Jakarta (ANTARA) - Terkait dengan kebocoran data pengguna Tokopedia, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mempertanyakan keandalan sistem IT Tokopedia.
"YLKI menduga sistem IT di Tokopedia tidak cukup andal sehingga gampang diretas oleh pihak lain," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.
"Oleh karena itu, YLKI mendesak pihak Tokopedia untuk memberikan klarifikasi kepada publik terkait sistem atau teknologi yang dipakai dalam perlindungan data pribadi," Tulus melanjutkan.
Tidak hanya itu, dia juga mempertanyakan apakah sistem perlindungan data pribadi di Tokopedia digaransi oleh pihak ketiga atau tidak.
Selain itu, YLKI mempertanyakan berapa lapis sistem keamanan yang digunakan Tokopedia dalam melindungi data pribadi pengguna.
"YLKI juga meminta pemerintah untuk turun tangan dalam kasus peretasan sistem IT di Tokopedia, guna memberikan perlindungan dan rasa aman konsumen," ujar Tulus.
Data 15 juta pengguna Tokopedia dikabarkan bocor, Sabtu malam (4/5). Dari pantauan Vaksin.com, menurut Alfons, data pengguna yang bocor bahkan melebihi dari angka tersebut, mencapai data 91 juta pengguna yang disebarkan dan dijual di dark web.
Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Minggu siang, Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran. Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit terjaga keamanannya.
Berita Terkait
YLKI: Indonesia kini surplus listrik
Senin, 17 Juli 2023 17:32 Wib
YLKI: Pinjaman online dominasi aduan sepanjang 2022
Jumat, 20 Januari 2023 13:15 Wib
YLKI dukung kebijakan pemerintah konversi LPG ke kompor induksi agar subsidi tepat sasaran
Jumat, 22 Juli 2022 13:29 Wib
YLKI: Pengelola e-commerce asing di Indonesia harus berbadan hukum
Sabtu, 9 Juli 2022 15:17 Wib
YLKI usul biaya pajak kendaraan bermotor dialihkan ke pembelian BBM
Minggu, 5 Juni 2022 16:36 Wib
YLKI Sulsel minta Dinkes dan BBPOM rutin sidak pengusaha parsel
Selasa, 26 April 2022 18:01 Wib
YLKI sarankan subsidi minyak goreng curah bersifat tertutup
Jumat, 18 Maret 2022 14:08 Wib
YLKI desak KPPU selidiki dugaan kartel dan oligopoli bisnis minyak goreng
Jumat, 18 Maret 2022 12:43 Wib