Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat masih mengkaji kemungkinan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah itu untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 yang terus mengalami peningkatan di daerah setempat.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris, pada rapat koordinasi melalui video conference bersama para pejabat forkopimda serta para bupati dan wakil bupati se-Sulbar membahas kemungkinan penerapan PSBB untuk lingkup Sulawesi Barat, Senin.
"Setelah mendapat masukan dari peserta, saya akan segara menyampaikan ke pak Gubernur. Kemungkinan PSBB, masih akan dianalisis trennya, meski secara syarat telah memenuhi, namun membutuhkan pertimbangan yang lebih matang," kata Muhammad Idris.
"Kita harus analisis lagi, khususnya dampak yang akan ditimbulkan," tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dr Alif Satria mengatakan, kasus positif COVID-19 di daerah itu semakin meningkat sehingga perlu dilakukan pembatasan.
Saat ini lanjutnya, jumlah positif COVID-19 di Sulbar telah mencapai 44 orang, sebanyak 36 orang diantaranya menjalani perawatan di rumah sakit, tiga orang diisolasi mandiri, empat orang berhasil sembuh dan satu orang meninggal.
Penerapan "physical distancing" atau pembatasan fisik menurutnya, kurang efektif karena masih banyak masyarakat yang tidak disiplin.
"Kemungkinan PSBB bisa saja diterapkan meningat beberapa indikator telah memenuhi syarat, apalagi dengan tren peningkatan jumlah pasien yang kemungkinan bertambah selama ramadan dan jelang lebaran," terang Alif Satria.
Sedangkan Bupati Majene Fahmi Massiara menyampaikan, penerapan PSBB masih perlu kajian mendalam, karena memiiki dampak yang riskan.
"Jika tidak siap maka bisa saja menjadi bumerang. Jadi, masih perlu dikaji mendalam, semua harus terintegrasi di tiap stakeholder karna sangat berisiko," kata Fahmi Massiara.
Hal senada disampaikan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulbar Darmawel yang mengambil contoh penerapan PSBB di Makassar tidak efektif, bahkan sama saja ketika hari hari biasa.
"Masyarakat tetap banyak yang berkeliaran dan tidak mematuhi anjuran pemerintah. Kalau hanya mengacu ke Gorontalo, saya kira tidak perlu terburu buru," ujar Darmawel.
Berita Terkait
STY ; Kemenangan Indonesia atas Vietnam karena kerja keras dan keberuntungan
Rabu, 27 Maret 2024 7:34 Wib
Kiper Persikabo Syahrul Trisna dipanggil STY perkuat timnas lawan Vietnam di Hanoi
Selasa, 26 Maret 2024 11:49 Wib
Ragnar Oratmangoen tidak sabar debut bersama timnas Indonesia kontra Vietnam
Senin, 25 Maret 2024 13:59 Wib
Laga persahabatan - Belgia bermain 0-0 lawan Republik Irlandia
Minggu, 24 Maret 2024 8:10 Wib
Nathan Tjoe-A-On tak sabar jalani debut bersama timnas Indonesia lawan Vietnam
Rabu, 20 Maret 2024 7:50 Wib
Liga Italia - Juventus bermain 0-0 lawan Genoa
Minggu, 17 Maret 2024 21:47 Wib
Cedera paha paksa Dybala absen bela Argentina lawan El Salvador dan Kosta Rika
Minggu, 17 Maret 2024 7:45 Wib
All England 2024 - Ginting bermain ketat lawan Kento demi menembus perempat final
Kamis, 14 Maret 2024 19:54 Wib