Makassar (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) menerjunkan tim relawannya untuk mendukung efektifitas pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
“Kegiatan mahasiswa kedokteran yang bergabung di Tim PSBB Makassar di lokasi Hertasning baru, perbatasan Makassar, dan Gowa,” kata Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran UMI dr Syamsu Rijal dalam keterangannya di Makassar, Selasa.
Kegiatan yang digelar atas kerja sama dengan Polrestabes Kota Makassar itu juga dalam bentuk pembagian dan pendistribusian alat pelindung diri (APD) bagi sejumlah rumah sakit di Makassar.
“Kegiatan lainnya berupa pembagian APD di beberapa rumah sakit di antaranya RS Labuang Baji, RS Daya dengan rincian hazmat 60 pcs, 'face shield' 214 pcs, masker95 sebanyak 75 pcs, dengan apron medis 300 pcs,” ujar Syamsu Rijal.
Ia menjelaskan perkembangan COVID-19 terbaru yang berasal dari beberapa klaster dari masyarakat bawah yang tidak diketahui dari mana asalnya menjadi kekhawatiran dalam upaya memutus mata rantai COVID-19.
"Ada dari 'clening service', pegawai toko, sopir 'online', penjual ikan. Jadi sudah banyak klaster yang teridentifikasi dan tidak ada gejala secara kasat mata, hal ini sangat mengkhawatirkan,” kata dia.
Ia menyebutkan agenda kemanusiaan Fakultas Kedokteran UMI itu akan terus berlangsung, tinggal pengaturan teknis yang akan diubah di lapangan dengan kerja sama gugus tugas percepatan penanggulangan COVID-19.
“Kurang lebih kegiatannya sama, hanya titik lokasi yang berubah. Setiap tahap kami adakan evaluasi, dan rencana selanjutnya, relawan tidak lagi ditempatkan di lapangan atau di jalan, mungkin satu titik, tinggal berkoordinasi dengan gugus tugas dengan Polrestabes Makassar," ujar dr Ical, sapaan akrabnya.