Makassar (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan memeriksa kesehatan semua personelnya dengan menggunakan pola tes cepat (rapid test) untuk meredam dan antisipasi virus corona atau COVID-19.
Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Idris Kadir di Makassar, Rabu, mengatakan, pemeriksaan dengan menggunakan rapid test ini penting dilakukan agar semua staf dan personel yakin jika dirinya tidak terjangkit virus corona.
"Kita tidak tahu apakah diri kita ini terjangkit virus atau tidak. Salah satu cara mengetahui itu adalah dengan memeriksakan diri. Rapid test ini salah satu cara mengetahui, apakah kita terjangkit atau tidak," katanya.
Ia mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap 30 orang personel dan stafnya itu semuanya dalam kondisi sehat, tanpa adanya satupun yang terjangkit COVID-19.
"Alhamdulillah, dengan adanya hasil tes ini setidaknya bisa membuat kita lega karena sudah ada hasil dan dari semua yang dites itu semuanya negatif. Kita harap semua pegawai menjaga diri dan jaga jarak interaksi agar tetap terhindar dari bahaya COVID-19," ujarnya.
Dia menjelaskan rapid test adalah metode langkah awal untuk mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
Dengan penerapan jaga jarak fisik (physical distancing) dan protokol kesehatan, sebelum dilakukan rapid test, para pegawai BNNP Sulsel wajib menggunakan masker dan mencuci tangan dahulu sebelum masuk ruangan, kemudian melakukan pendataan identitas dengan mengisi formulir di meja pendaftaran.
Selanjutnya tim medis akan menanyakan seputar aktivitas yang dilakukan para pegawai di beberapa waktu sebelumnya serta menanyakan apakah pernah mengalami sakit pilek, batuk dan sesak nafas.
"Sebelum pemeriksaan dilakukan dulu tanya-tanya singkat oleh petugas medis. Setelah tanya-tanya itu, barulah diperiksa dengan rapid test ini untuk melihat hasilnya. Alhamdulillah, semuanya negatif," terangnya.
Brigjen Pol Idris Kadir menyatakan, beberapa pegawainya yang lain masih ada yang belum melakukan pemeriksaan rapid test COVID-19 dikarenakan melaksanakan kerja dari rumah (Work From Home).
"Giliran mereka yang belum periksa rapid test nanti ada waktunya. Kalau sudah masuk kerja, langsung diperiksa apakah positif atau negatif hasilnya," ucapnya.
Berita Terkait
Kemenkes : 841 orang sembuh dari COVID-19
Rabu, 26 April 2023 5:11 Wib
Dinkes Sulsel minta warga tetap vaksin booster meski PPKM telah dicabut
Rabu, 11 Januari 2023 19:34 Wib
Vaksin COVID-19 booster sudah mencakup 68,01 juta penduduk Indonesia
Selasa, 20 Desember 2022 21:09 Wib
Penduduk Indonesia penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 capai 67,06 juta
Minggu, 4 Desember 2022 21:36 Wib
Pemkab Sinjai paparkan strategi pacu vaksinasi ke Kemenkes
Senin, 7 November 2022 19:16 Wib
BPOM setujui perluas EUA Vaksin COVID-19 Covovax untuk booster usia 18 tahun ke atas
Selasa, 13 September 2022 9:15 Wib
Satgas : Dua bayi di Manado terinfeksi COVID-19
Minggu, 4 September 2022 21:29 Wib
Vaksin COVID-19 buatan Indonesia bernama Indovac dan Inavec
Jumat, 26 Agustus 2022 15:49 Wib