Makassar (ANTARA) - Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi di Makassar, Sulawesi Selatan, menghadirkan inovasi terapi untuk mengatasi kejenuhan pasien COVID-19 selama menjalani isolasi atau karantina di rumah sakit rujukan tersebut.
Humas RSKD Dadi, Yunus Paraya di Makassar, Rabu menyampaikan bahwa inovasi ini hadir dari kondisi pasien yang cukup baik, namun bisa saja semakin terganggu akibat kejenuhan dikarantina selama masa isolasi.
Oleh karena itu, pihak rumah sakit menghadirkan terobosan dengan menghibur para pasien melalui terapi dan senam kebugaran di luar ruangan secara rutin.
"Ini diinstruksikan Direktur RS, yakni dr Arman, yang mungkin melihat pasien itu-itu saja yang dilakukan. Bahkan jika mereka jenuh, mereka minta dikirimkan barang, makanya muncul inisiatif memikirkan agar ada kegiatan untuk membantu percepatan penyembuhannya," ujarnya.
Menurut Yunus, proses isolasi yang mengharuskan tidak ada kontak dari luar menyebabkan kejenuhan dan bisa memicu stress bagi para pasien COVID-19. Secara otomatis, kondisi ini akan mengakibatkan imunitas pasien menurun.
"Kegiatan ini sudah dilaksanakan enam pekan terakhir yang direspons sangat positif dari pasien. Mereka juga diajak senam kebugaran," kata Yunus.
Terapi dan senam kebugaran dilakukan tiga kali setiap pekan di lantai 4 gedung pusat stroke, sebagai bangunan yang digunakan untuk merawat pasien terkait COVID-19.
"Sejauh ini mereka (pasien COVID-19) begitu antusias, bahkan mereka yang meminta sendiri dan durasinya diperpanjang. Ada juga yang menghendaki dilakukan tiap hari, tetapi kan ini tidak boleh juga, jangan sampai mereka kecapean," ujarnya.
Hal senada disampaikan Penanggung Jawab (PJ) Terapy Kebugaran RSKD Dadi, drg Agus Susilo bahwa antusiasme para pasien sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan ini.
"Bahkan mereka yang mengingatkan dan meminta untuk setiap saat dilaksanakan," katanya.
Sebagai PJ kegiatan yang juga terapis hipnoterapy, drg Agus terjun langsung memimpin berlangsungnya terapi dan senam kebugaran bagi pasien COVID-19 yang berasal dari berbagai daerah itu.
drg Agus Susilo mengemukakan bahwa pemberian terapi difokuskan pada relaksasi peningkatan imun dan perilaku di bawah sadar. Kegiatan ini dilakukan dalam durasi satu jam per pasien selama tiga kali sepekan.
"Hasilnya hampir semua yang mengikuti terapy ini dinyatakan negatif," ucap drg Agus yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSKD Dadi.
Ia berharap penerapan terapi ini bisa turut dilakukan kepada semua pasien yang saat ini diisolasi untuk mengurangi tingkat stres dari kejenuhan selama proses isolasi di rumah sakit manapun.
"Tanpa kegiatan begini, mereka akan jenuh dan kasihan karena hanya itu saja yang mereka lakukan di ruang isolasi, makan minum dan menunggu hasil tes keluar," ujarnya.
Sementara itu, seorang pasien bernama Syam mengungkapkan bahwa kegiatan senam kebugaran dan terapi yang telah dijalani selama sembilan hari pada masa isolasi sangat menyenangkan.
"Pelayanan ini luar biasa dari dokter dan perawat, manfaatnya kita tidak jenuh dan sudah merasakan perkembangan yang bagus," ujarnya.
Pasien lainnya, Narko menyampaikan ada energi yang lebih menyegarkan sejak pertama kali mengikuti hpnotherapy, dibanding hanya berdiam diri menjalani perawatan dalam ruang isolasi.
Berita Terkait
Psikiater: Dukungan keluarga sangat penting mencegah depresi caleg gagal
Senin, 19 Februari 2024 20:16 Wib
RSKD Dadi Makassar siapkan 14 psikiatri layani caleg depresi
Selasa, 13 Februari 2024 21:55 Wib
Polda Sulsel sebut terpidana di Lapas Takalar meninggal dunia karena sakit
Kamis, 21 Desember 2023 20:27 Wib
Pemprov Sulsel lelang 13 unit alkes RSKD Dadi Makassar
Senin, 20 November 2023 20:11 Wib
RSKD Dadi Sulsel hadirkan scan retina permudah informasi pasien ODGJ
Jumat, 3 November 2023 9:53 Wib
Mahfud MD melantik Dadi Hartanto sebagai Sesjen Wantannas
Selasa, 4 April 2023 14:49 Wib
RSKD Dadi siapkan tempat tidur bagi caleg gagal di Pemilu 2024
Rabu, 22 Februari 2023 9:27 Wib
RSKD Dadi Sulsel jadi rumah sakit rujukan pasien kanker di Indonesia timur
Sabtu, 24 Desember 2022 7:16 Wib