Makassar (ANTARA News) - Pembangunan infrastruktur megaproyek Rp1 triliun Center Point of Indonesia akhirnya melibatkan swasta setelah berjalan lambat satu setengah tahun.
"Swasta yang akan melakukan penimbunan di CPI pada 2011. Dari sekian kali pembicaraan dengan Pak Gubernur, banyak swasta yang tertarik," kata Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Tarkim) Sulsel Syarif Burhanuddin saat rapat kerja dengan Komisi D DPRD Sulsel di Makassar, Jumat.
Syarif menyebutkan anggaran yang ditawarkan swasta yang akan terlibat pada proyek CPI sebesar Rp211 miliar. Hanya saja dia enggan menjelaskan sejauh mana keterlibatan swasta dalam proyek tersebut.
"Mengenai tawaran yang didapat swasta masih akan dibicarakan lebih jauh. Ini kita lakukan karena sudah sudah satu setengah tahun kita evaluasi," ucapnya.
Menurut dia, kebijakan melakukan swastanisasi terhadap penimbunan CPI mengingat jumlah anggaran yang terus meningkat dari Rp900 miliar saat baru dimulai, menjadi Rp1 triliun saat ini.
Pernyataan tersebut dikemukakan Syarif, setelah anggota Komisi D DPRD Sulsel Ilham Burhanuddin menemukan perencanaan pembiayaan penimbunan di CPI sampai 2012 bersumber dari swasta.
"Dalam perencanaan 2009 sampai 2012 ada anggaran sebesar Rp1,2 triliun. Dari mana anggaran ini kalau bukan dari swasta. Apakah memang swasta yang punya," ujarnya.
Namun, kata Syarif, swasta baru akan memulai pada 2011, sedang pembangunan jalan lingkar tetap dilakukan sepenuhnya Dinas Tata Ruang dan Pemukiman.
Saat ini, lanjutnya, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman sedang merampungkan jalan lingkar CPI dengan kontruksi paving blok sepanjang 1 kilometer dengan lebar 20 meter dari jembatan sampai disamping Trans Studio.
Mereka juga merencanakan Rp3 miliar di APBD Perubahan 2010 untuk pembangunan jalan yang sama dari Jalan Metro sampai jembatan.
Proyek CPI yang terletak di Kawasan Tanjung Bunga nantinya akan dilengkapi dengan, wisma negara, masjid 99 tiang, lapangan Karebosi baru, arena bermain, maupun pusat bisnis.
Sementara anggota Komisi D lainnya, Burhanuddin Baharuddin meminta kepada Dinas Tarkim untuk menjadwalkan kembali proyek CPI dan memperjelas tanggungjawab semua SKPD yang terlibat didalamnya.
Legislator Golkar itu juga meminta kepada Pemprov untuk tidak terlalu menggembar-gemborkan kemegahan CPI di media massa, karena tidak berbanding lurus dengan kondisi yang ada.
"Tidak usahlah terlalu memberikan mimpi kepada masyarakat. Lebih bagus merendah tetapi ada yang dilihat," ucapnya.(T.pso-099/S025)Â
Berita Terkait
Pj Gubernur Sulsel : Idul Fitri momentum memperkuat persaudaraan
Rabu, 10 April 2024 14:11 Wib
Pj Gubernur Sulsel dijadwalkan Shalat Idul Fitri di Masjid 99 Kubah Makassar
Selasa, 9 April 2024 7:36 Wib
Agus Salim bakal gantikan Leonard Eben Ezer Simanjuntak sebagai Kajati Sulsel
Kamis, 21 Maret 2024 9:28 Wib
Pj Gubernur: Sulsel konsisten dua bulan beruntun menggelar GPM
Senin, 18 Maret 2024 1:40 Wib
Pj Gubernur Sulsel mengajak warga ngabuburit di Lego-Lego CPI
Senin, 18 Maret 2024 1:40 Wib
PKK Sulsel mengapresiasi pelaksanaan GPM di Bulan Ramadhan
Senin, 18 Maret 2024 1:39 Wib
Forkompimda Sulsel gelar zikir doakan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai
Senin, 12 Februari 2024 20:21 Wib
Basarnas evakuasi jenazah nelayan tenggelam di CPI Perairan Makassar
Rabu, 17 Januari 2024 13:40 Wib