Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar merasa optimistis pada 2015 akan keluar dari ketertinggalan sesuai dengan target yang dicanangkan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT).
"Pemerintah pusat melalui Kementerian PDT telah menargetkan pada 2015 tidak ada lagi daerah tertinggal di Indoesia, dan kami sendiri yang ada di Polman pun yakin bisa keluar dari ketertinggalan itu," kata Bupati Polman, Ali Baal Masdar, di Mamuju, Jum'at.
Menurut bupati, daerah Polman yang memiliki 18 kecamatan itu telah banyak mengalami kemajuan. Meski demikian, memang masih ada beberapa wilayah kecamatan yang hingga kini masih mengalami ketertinggalan.
"Daerah-daerah yang tertinggal ini telah kami petakan untuk mempercepat mengangkat masyarakat di daerah itu menjadi daerah yang lebih maju dan terdepan," ungkapnya.
Ali Baal mengatakan, arah kebijakan yang dilakukan untuk keluar dari ketertinggalan itu telah diimplementasikan melalui kegiatan program pemberdayaan masyarakat desa.
"Program ini yang dilaksanakan itu telah mencakup pemberdayaan ekonomi melalui pemberian modal usaha bagi pelaku usaha dan program peningkatan hasil pertanian di daerah Polman," paparnya.
Ia mengemukakan, selama menakhodai Polman, dirinya telah banyak membuat "grand design" untuk memajukan desa-desa tertinggal.
"Desa-desa yang tertinggal selama ini telah dilakukan perhatian yang besar baik pembangunan infrastruktur jalan maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Kabupaten Polman, kata dia, salah satu daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah seperti sektor pertambangan, pertanian, parawisata maupun potensi lainnya.
Langkah maju yang telah dilaksanakan selama ini, ungkap Ali Baal, dengan melakukan kerja sama dengan Unicef melalui penghimpunan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) dan Pendidikan Untuk Semua (PUS) yang terjalin sejak 2006.
Manfaat dari pelaksanaan ASIA dan PUS ini, kata dia, Pemkab Polman telah mampu menyediakan data dan informasi kuantitatif dan kuantitatif tentang resiko serta hak-hak kelompok rentang, sebaran budaya dan kondisi sosial ekonomi.
"Data ini akan menjadi acuan kita untuk dijadikan alat pengendalian perencanaan pembangunan di daerah," katanya.(T.KR-ACO/A023)
Berita Terkait
Pj Gubernur Sulbar minta masyarakat Polman jaga kerukunan dan persatuan
Senin, 25 Maret 2024 22:16 Wib
Imigrasi Polewali Mandar teken PKS Layanan Jempol MaMa dengan Pemkab Mamasa
Kamis, 21 Maret 2024 15:38 Wib
Kemenag Polman meminta pengusaha urus sertifikasi halal
Senin, 18 Maret 2024 3:08 Wib
Pembalap Polewali Mandar Sulbar raih podium ARRC UB150 di Thailand
Sabtu, 16 Maret 2024 18:50 Wib
Kanim Polman rakor diseminasi keimigrasian bagi anak berkewarganegaraan ganda
Sabtu, 9 Maret 2024 21:05 Wib
Imigrasi Polewali Mandar sosialisasikan paspor elektronik
Sabtu, 2 Maret 2024 22:08 Wib
Imigrasi Polman teken PKS dengan Unsulbar
Jumat, 1 Maret 2024 14:42 Wib
Pemprov Sulbar kembangkan pembibitan ternak sapi di Polman
Kamis, 22 Februari 2024 20:02 Wib