Moskow (ANTARA) - Kejaksaan menuntut seorang peneliti terkenal di Rusia bersalah atas pasal pengkhianatan setelah ia diduga memberikan rahasia negara ke China, demikian keterangan pengacaranya, Senin.
Penasihat hukum itu menyampaikan kliennya dapat dipenjara lebih dari 20 tahun jika divonis bersalah oleh hakim.
Presiden Arctic Academy of Sciences di St. Petersburg, Valery Mitko, telah menjadi tahanan rumah sejak ia ditetapkan sebagai tersangka kasus pengkhianatan tingkat tinggi pada Februari 2020.
Ivan Pavlov, pengacara Mitko, mengatakan peneliti berusia 78 tahun itu kerap berpergian ke China dua kali setahun untuk mengisi kuliah sebagai dosen tamu. Mitko menyangkal ia telah menyerahkan rahasia negara ke Pemerintah China.
Mitko berpergian ke China membawa dokumen terkait bahan ajarnya. Menurut Pavlov, dokumen itu merupakan informasi yang terbuka dan terkait kepentingan akademis.
"Sama sekali tidak ada rahasia negara. Buat kami, dakwaan ini absurd," kata Pavlov. Ia berharap kasus itu ditolak oleh majelis hakim sebelum masuk persidangan.
Seorang sumber, sebagaimana dikutip kantor berita Interfax, menyampaikan Mitko ditetapkan sebagai tersangka karena ia diduga memberikan informasi mengenai cara mendeteksi kapal selam ke China.
Sejumlah peneliti di Rusia telah ditahan dan didakwa bersalah atas pidana pengkhianatan dalam beberapa tahun terakhir karena mereka dicurigai menyerahkan informasi sensitif ke warga asing. Kelompok oposisi mengatakan penangkapan itu didasari sikap paranoia yang tidak beralasan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
13.500 orang dievakuasi akibat banjir Kurgan Rusia
Kamis, 18 April 2024 6:26 Wib
Rusia panggil Dubes Austria di Moskow usai dua staf kedubesnya diusir
Jumat, 12 April 2024 6:50 Wib
Pemimpin Korut Kim Jong Un sampaikan belasungkawa kutuk serangan teror di Moskow
Minggu, 24 Maret 2024 20:46 Wib
Vladimir Putin menang telak dengan perolehan 87,28 persen suara dalam pilpres Rusia
Selasa, 19 Maret 2024 12:03 Wib
Vladimir Putin unggul dalam Pilpres Rusia 2024 dengan 87 persen suara
Senin, 18 Maret 2024 12:59 Wib
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta gelar Pemilu Rusia 2024
Minggu, 17 Maret 2024 17:27 Wib
Rusia melakukan uji peluncuran rudal balistik antarbenua Yars
Sabtu, 2 Maret 2024 16:45 Wib
Sekjen PBB minta penyelidikan transparan atas kematian tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny
Sabtu, 17 Februari 2024 11:58 Wib