Makassar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Lies F Nurdin menyebutkan tanaman porang sangat bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga tanaman jenis ini akan diperkenalkan kepada warga Sulawesi Selatan.
"Porang ini banyak diminati China dan Jepang. Makanan yang low karbohidrat, sehingga sangat bagus untuk penderita diabetes," katanya saat meninjau pusat pengembangan tanaman porang di Baddoka, Makassar, Sulsel, Sabtu.
Menurut dia, tanaman porang yang cukup populer karena harganya cukup mahal, bisa menjadi upaya memenuhi ketahanan pangan masyarakat di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 yang sangat berdampak pada ekonomi masyarakat.
Hanya saja, kata Lies, sebagian masyarakat belum familiar dengan jenis tanaman ini, oleh karena itu PKK Sulsel akan terlebih dahulu memperkenalkan tanaman itu ke masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulsel Andi Ardin Tjatjo menjelaskan talas satoimo dan porang akan dikembangkan menjadi komoditas ekspor. Selain itu, juga bisa menjadi sumber ketahanan pangan keluarga.
Saat ini, menurut Andi, produksi talas satoimo dan porang sudah cukup bagus. Namun, masih perlu dikembangkan secara lebih luas. Khusus porang, sentranya ada di 10 kabupaten, seperti Bone, Soppeng, Wajo, Pinrang dan hampir semua daerah di Luwu.
"Tanaman porang sudah berkembang baik, karena hampir semua kabupaten sudah menanam," katanya.
Terkait harga porang, tambahnya, cukup kompetitif. Saat ini sekitar Rp9 ribu per kilogram. Jika populasinya dalam satu hektare, 40 ribu, dan satu tanaman menghasilkan 2 kilogram, maka hasilnya Rp 720 juta diperoleh dalam delapan bulan.
Sementara, Direktur PT Satoimo Arifuddin selaku pihak yang mengembangkan tanaman porang menilai tanaman ini akan menjadi komoditas primadona.
Alasannya, pemeliharaan porang tidak serumit komoditas lain dan harganya cukup bagus. Walaupun masa panennya cukup lama, bisa setahun hingga dua tahun.
Pasarnya saat ini, khusus di Makassar, sudah ada empat hingga lima pabrik yang siap membeli porang. Sehingga, tidak perlu ada kekhawatiran mengenai masalah pasar.
"Kita berharap pemerintah bisa membuat produk yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat kita sendiri. Jangan hanya diekspor ke China, Korea, dan Jepang. Porang memiliki serat yang sangat tinggi, dan karbohidratnya rendah. Beras porang itu namanya siratake, harganya Rp100 ribu per kilo," ungkapnya.
Berita Terkait
Pakar: Beras analog bisa dimanfaatkan untuk diversifikasi pangan Indonesia
Senin, 17 April 2023 22:19 Wib
Kehadiran pabrik porang menggairahkan produksi petani Bulukumba
Senin, 6 Februari 2023 8:41 Wib
Bupati Sinjai harap keterlibatan BBKP Makassar pacu ekspor porang
Kamis, 20 Oktober 2022 16:43 Wib
Balai Karantina Makassar latih penyuluh pertanian Sinjai kembangkan porang
Selasa, 18 Oktober 2022 18:12 Wib
Karantina Pertanian Makassar pastikan ekspor porang Sulsel berkelanjutan
Selasa, 13 September 2022 0:28 Wib
Sebanyak 10 ton porang milik petani Sinjai siap diekspor
Sabtu, 23 Juli 2022 14:21 Wib
Dinas TPHP Sulsel dorong peningkatan produksi porang kualitas ekspor
Jumat, 22 Juli 2022 16:51 Wib
Sulsel targetkan ekspor 3.000 ton porang ke China pada 2022
Jumat, 1 Juli 2022 22:12 Wib