Mamuju (ANTARA News) - PT Top Niche sebagai kontraktor proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Sungai Karama, di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat akan merangkul Universitas Hasanuddin (UNHAS) dalam proyeknya.
 "Proyek pembangunan PLTA Karama yang akan mulai dilaksanakan tahun ini akan melibatkan UNHAS sebagai perguruan tinggi yang akan menurunkan ahli dalam pekerjaan proyek tersebut," kata Komisaris PT Top Niche, Malik B Masri pada ekspose rencana kerja pembangunan PLTA Sungai Karama di Mamuju, Kamis.
Â
Acara itu dipimpin Wakil Gubernur Sulbar, Amri Sanusi, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mamuju, Arsyad Hafid dan Bupati Kabupaten Mamuju Drs Suhardi Duka, MM.
Menurut Malik, proyek PLTA Karama sudah mulai dilaksanakan pada tahun ini yakni dengan melengkapi kebutuhan teknis seperti studi kelayakan lingkungan dan analisis mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan.
"Tanggal 24 ini akan diturunkan tim yang akan bekerja dalam rangka melengkapi kebutuhan teknis pembangunan PLTA Karama tersebut," kata mantan Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan ini.
Ia mengatakan, UNHAS akan membantu PT Top Niche yang akan mengerjakan proyek tersebut secara teknis seperti penyusunan konstruksi bangunan PLTA Karama, studi kelayakan lingkungan serta Amdal untuk mengetahui dampak ditimbulkan proyek itu dan untuk dapat diminimalisir.
Menurut dia, tenaga ahli UNHAS dimanfaatkan dalam mengerjakan proyek PLTA Karama sebagai wujud konsistensi bahwa dalam membangun PLTA Karama juga akan memanfaatkan tenaga ahli lokal selain tenaga ahli yang disediakan investor.
"Akan disiapkan empat orang ahli untuk membangun PLTA Karama yang di dalamnya terdapat ahli dari UNHAS dan ahli yang disediakan investor," ujarnya.
Ia mengatakan, UNHAS juga nantinya akan dimanfaatkan dalam proyek pembangunan tambang batu bara dan tambang biji besi yang merupakan proyek satu paket dengan PLTA Karama.
Menurut dia, dalam proyek pembangunan PLTA Karama, selain menggunakan tenaga ahli dari perguruan tinggi lokal, pekerjaan proyek tersebut juga akan memanfaatkan tenaga lokal sebagai tenaga kerjanya dan memanfaatkan tenaga lokal tersebut ketika PLTA Karama mulai beroperasi.
"Proyek ini, kami janjikan kesejahteraan bagi masyarakat, proyek ini bukan hanya mengejar sejahtera tetapi juga tidak menimbulkan dampak negatif dimasyarakat karena akan dilakukan melalui kajian ilmiah yang tidak menimbulkan dampak," katanya. (T.KR-MFH/F003)Â