Kendari (ANTARA) - Tiga desa pada dua kecamatan di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, masih terisolasi akibat banjir yang melanda daerah tersebut sejak beberapa hari terakhir.
Kabag Humas Pemkab Kabupaten Konawe Utara, Aminuddin ketika dihubungi dari Kendari, Selasa menyebutkan tiga desa tersebut adalah Desa Tambakua (Kecamatan Landowia) serta Desa Sambandete dan Desa Puuhialu di Kecamatan Oheo.
Meski masih terisolasi, kata dia, warga masih berdiam di rumahnya masing-masing karena air banjir itu belum menyentuh atau masuk ke rumah mereka.
"Hanya akses jalan menuju ke tiga desa tersebut yang susah dilalui karena jalan terendam banjir dengan arus air yang cukup kencang. Untuk bisa masuk ke tiga desa tersebut harus dengan rakit," katanya menegaskan.
Ia mengatakan, kalau hujan masih terus menerus tentu saja akan diambil langkah-langkah untuk mengungsikan warga yang berada di tiga desa tersebut.
Sejak kemarin atau Senin (22/6) hingga sekarang ini, kata dia, cuaca masih berubah-ubah. "Kalau kemarin Senin cuaca cukup panas sedangkan hari ini atau Selasa pada pagi hari cerah tetapi sekarang sudah mulai mendung lagi," katanya.
Jumlah pengungsi korban banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, hingga sekarang ini mencapai 2.208 orang dari 1.185 kepala keluarga.
Para pengungsi tersebut tersebar di 18 desa dan satu kelurahan yang berada di enam kecamatan.
Di Kecamatan Andowia yaitu Desa Puusuli (90 kk), Desa Puuwonua (90 kk), Desa Laronanga (88 kk), Desa Labungga (90 kk), Desa Andowia (19 kk). Kecamatan Wiwirano yaitu Desa Pondoa (70kk), Desa Lamonae Utama (30 kk), Desa Padalere Utama98 kk), dan UPT TransPadalere (85 kk).
Kemudian Kecamatan Langgikima yaitu Desa Polora Indah (6 kk), Kecamatan Landawe yaitu Desa Tambakua (79 kk) dan Desa Landiwo (56 kk). Kecamatan Asera yaitu Desa Puuwanggudu (102 kk), Desa Alaa Wanggudu (62 kk), Desa Wanggudu Raya (76 kk), Desa Longeo Utama (88 kk), serta Kelurahan Asera (47 kk).
Banjir di Konawe Utara akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut 13-15 Juni 2020 sehingga mengakibatkan tiga sungai meluap, yaitu Sungai Lalindu, Sungai Landawe, dan Sungai Lasolo. Banjir itu mengakibatkan satu unit masjid di Desa Puuwanggudu terendam air.
Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir menyusul banjir yang melanda beberapa bagian wilayahnya.
Menurut Surat Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor 240 Tahun 2020 tentang penetapan status tanggap darurat yang berlangsung 14 hari mulai 17 Juni hingga 30 Juni 2020.
Status tanggap darurat bencana banjir diberlakukan di enam wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Oheo, Kecamatan Langgikima, Kecamatan Landawe dan Kecamatan Wiwirano.
Berita Terkait
Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat banjir bandang di Konawe Sultra
Sabtu, 9 Maret 2024 7:36 Wib
Basarnas cari delapan korban KMN Cahaya Sinar yang tenggelam di Perairan Wawonii Sutra
Rabu, 28 Februari 2024 11:26 Wib
Menteri PUPR: Bendungan Ameroro di Konawe Sultra dapat diresmikan Desember 2023
Selasa, 24 Oktober 2023 5:48 Wib
Bupati Konawe Utara Aswad Sulaiman batal ditahan KPK karena masuk rumah sakit
Jumat, 15 September 2023 9:24 Wib
Kejati: Kerugian negara akibat korupsi pertambangan di Konawe Utara capai Rp5,7 triliun
Kamis, 13 Juli 2023 1:50 Wib
Target Kemenparekraf 7,4 juta orang wisatawan manca negara 2023
Senin, 27 Februari 2023 14:19 Wib
Tangan seorang pria cedera parah akibat petasan rakitan
Minggu, 1 Januari 2023 22:03 Wib
Basarnas mencari adik-kakak tenggelam di Sungai Lasolo Konawe Utara
Jumat, 9 Desember 2022 9:53 Wib