Belitung,Babel (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dik Dik Kusnadi mengatakan daerahnya dikategorikan rawan penyelundupan dan peredaran gelap narkotika karena menjadi daerah yang mudah diakses dari daerah lain sebagai destinasi wisata.
Kusnadi di Tanjung Pandan, Jumat, mengatakan sebagai daerah Kepualuan dan destinasi wisata potensi peredaran gelap narkotika di Belitung cukup tinggi.
"Belitung ini diam-diam menghanyutkan jadi waspada adalah langkah terpenting untuk saat ini," katanya.
Menurut dia, sebagai daerah Kepulauan, Belitung sangat memungkinkan dijadikan sarana, lalu lintas dan tempat persinggahan aktivitas penyelundupan narkotika.
Ia mengatakan berdasarkan hasil dari pengungkapan kasus sebelumnya diketahui bahwa para penyelundup narkotika juga melalui ataupun melewati Belitung.
"Para pembawa barang itu mereka melalui Belitung dulu jadi harus diwaspasdai," ujarnya.
Dia menyebut potensi lainnya adalah masih banyak keberadaan pelabuhan-pelabuhan tikus yang luput dari pengawasan sehingga aktivitas penyelendupan narkotika mungkin terjadi.
"Makanya jalur-jalur tikus ini masih banyak, jadi di kalangan nelayan juga harus dibangun kesadarannya," katanya.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat tidak diam dan berpangku tangan melainkan harus bersama-sama memerangi narkoba.
"Karena Belitung masih rawan peredaran gelap narkotika," ujarnya.
Berita Terkait
Dinas ESDM Sulbar susun peta kawasan rawan bencana geologi
Kamis, 4 April 2024 20:24 Wib
Pj Gubernur : Sukses Pemilu Serentak 2024 bukti Sulawesi Selatan tidak rawan
Kamis, 21 Maret 2024 9:24 Wib
KSAL : Perairan dekat IKN rawan sehingga perlu sensor awasi perlintasan
Kamis, 29 Februari 2024 14:48 Wib
Polrestabes Makassar turunkan 1.777 personel jaga keamanan TPS pemilu
Rabu, 14 Februari 2024 1:06 Wib
Polres Mamuju tempatkan dua personel di TPS rawan konflik
Kamis, 8 Februari 2024 10:37 Wib
KPU meyakini pemungutan suara di daerah rawan konflik akan terkendali
Selasa, 30 Januari 2024 15:59 Wib
BPBD Sulsel minta daerah perkuat mitigasi bencana
Selasa, 16 Januari 2024 13:20 Wib
BPBD Makassar fokus memantau empat kecamatan rawan banjir
Minggu, 14 Januari 2024 22:18 Wib