Melbourne (ANTARA) - Pihak berwenang akan membatasi pergerakan 300.000 orang di pinggiran utara Kota Melbourne selama satu bulan mulai Rabu malam, untuk menahan risiko penularan COVID-19 setelah mencatat lonjakan kasus selama dua pekan terakhir di negara bagian terpadat kedua di Australia.
Negara bagian Victoria mencatat 73 kasus baru dari 20.682 tes pada Selasa (30/6), menyusul peningkatan 75 kasus pada hari Senin (29/6).
Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews memperingatkan bahwa kembalinya pembatasan yang lebih luas di seluruh kota tetap memungkinkan.
"Jika kita semua tetap bersama selama empat minggu ke depan, kita dapat memperoleh kembali kendali atas transmisi komunitas di seluruh metropolitan Melbourne," kata Andrews, Rabu.
Lonjakan kasus-kasus baru di Victoria telah dikaitkan dengan staf di hotel-hotel yang menampung para pelancong yang tidak mengikuti protokol karantina. Otoritas negara bagian Victoria telah mengumumkan penyelidikan atas masalah ini.
Mulai Rabu tengah malam, lebih dari 30 pinggiran kota di Victoria akan kembali memberlakukan pembatasan tahap tiga, tingkat terketat ketiga dalam penguncian untuk mengendalikan pandemi.
Itu berarti orang-orang akan diharuskan tinggal di rumah kecuali untuk belanja bahan makanan, urusan kesehatan, pekerjaan atau pengasuhan, dan olahraga.
Pembatasan akan disertai dengan uji cepat yang diharapkan pihak berwenang akan meluas ke setengah populasi daerah yang terkena dampak, dan yang perbatasannya akan dipatroli, kata pihak berwenang.
Langkah-langkah tersebut dilakukan saat pembatasan di seluruh negara bagian Victoria, dengan restoran, gimnasium, dan bioskop dibuka kembali dalam beberapa pekan terakhir.
Australia bernasib lebih baik daripada banyak negara dalam pandemi ini, dengan sekitar 7.830 kasus dan 104 kematian. Namun, lonjakan kasus baru-baru ini telah memicu kekhawatiran gelombang kedua COVID-19, menggemakan keprihatinan yang diungkapkan di negara-negara lain.
Secara global, kasus virus corona melebihi 10 juta pada Minggu (28/6), dan telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dalam tujuh bulan terakhir.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kemlu : Tidak ada WNI jadi korban penusukan massal di Sydney Australia
Sabtu, 13 April 2024 16:53 Wib
Konjen RI di Sydney Australia melantik anggota PPLN untuk Pemilu 2024
Jumat, 3 Februari 2023 13:21 Wib
Ribuan warga Sydney mengungsi akibat banjir yang semakin memburuk
Selasa, 5 Juli 2022 11:55 Wib
Peraih emas Olimpiade Sydney McLaughlin pecahkan rekor dunia lari gawang 400m putri
Minggu, 26 Juni 2022 9:32 Wib
Ribuan orang meramaikan "Indonesian Night Market" di Sydney Australia
Senin, 20 Juni 2022 11:20 Wib
Peselancar Indonesia Rio Waida jadi juara di Sydney Surf Pro 2022
Selasa, 24 Mei 2022 18:18 Wib
Peselancar Rio Waida jadi juara open mens di Sydney Surf Pro 2022
Selasa, 24 Mei 2022 15:24 Wib
Garuda Indonesia mulai melayani rute penerbangan Sydney-Denpasar
Jumat, 4 Maret 2022 19:51 Wib