Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo menolak tudingan bahwa ada perlakuan istimewa kepada pihak tertentu terkait pemberian izin ekspor benih lobster karena yang memutuskan bukan dirinya, tetapi tim lintas direktorat.
"Yang memutuskan (perusahaan mana yang boleh mengekspor benih lobster) juga bukan saya, tetapi tim. Surat pemberian izin itu tidak dari menteri, tetapi dari tim yang sudah ada," kata Menteri Edhy dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin.
Menteri Edhy mengungkapkan bahwa siapapun yang ingin mendaftar maka berkas pendaftaran akan diserahkan kepada tim. Tim lintas direktorat tersebut yang nanti akan memutuskan sesuai regulasi yang berlaku apakah suatu perusahaan sudah memenuhi syarat atau belum.
Dalam rapat yang sama, Menteri Edhy mengingatkan bahwa satu ekor lobster diperkirakan bisa menghasilkan hingga sekitar satu juta telur sehingga potensi itu perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan rakyat.
Menteri Edhy memaparkan seandainya lobster ditinggalkan di alam maka diperkirakan jumlah telur yang bisa mencapai dewasa hanya sekitar 0,02 persen. Namun, lanjutnya, maka jumlah telur lobster yang dapat mencapai dewasa adalah sekitar 30 persen.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memastikan, proses seleksi untuk menjadi eksportir benih lobster terbuka untuk siapa saja baik perusahaan maupun koperasi berbadan hukum.
Selama mereka yang mengajukan ternyata memenuhi persyaratan dan kualifikasi, KKP tidak akan mempersulit. Bahkan agar proses seleksi hingga ekspor berjalan sesuai prosedur dan ketentuan hukum, semua Dirjen dilibatkan termasuk bagian inspektorat.
"Ada cerita-ceritanya saya yang menentukan salah satu perusahaan. Tidak benar itu. Sudah ada timnya. Tim budi daya, tim perikanan tangkap, karantinanya, termasuk saya libatkan irjen. Semuanya terlibat, ikut turun tangan," tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengembangkan budi daya lobster dan bukan ekspor, karena ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa mengekspor benih lobster.
"Prioritas pertama itu budi daya, kita ajak siapa saja, mau koperasi, korporasi, perorangan silahkan, yang penting ada aturannya. Pertama harus punya kemampuan budidaya. Jangan tergiur hanya karena ekspor mudah, untungnya banyak," katanya.
Berita Terkait
Kemendag mendorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia
Sabtu, 20 April 2024 11:39 Wib
Pemerintah segera atur masa transisi perubahan Permendag barang kiriman PMI
Rabu, 17 April 2024 4:30 Wib
Kemendag sosialisasikan peluang kemitraan untuk tingkatkan ekspor Sulsel
Rabu, 3 April 2024 6:10 Wib
BPS sebut ekspor Sulsel Februari 2024 capai 135 juta dolar AS
Selasa, 2 April 2024 15:10 Wib
Sebanyak 10,2 ton kemiri asal Sidrap Sulsel diekspor ke Arab Saudi
Selasa, 12 Maret 2024 20:31 Wib
Usaha kulit ikan buntal di Mamuju berpotensi ekspor
Senin, 4 Maret 2024 21:21 Wib
DJBC Sulbagsel: Neraca perdagangan ekspor-impor Sulsel masih surplus bulan ke-48
Minggu, 3 Maret 2024 18:36 Wib
BPS : Ekspor Sulsel meningkat 11,28 persen menjadi 186,49 juta dolar AS
Jumat, 1 Maret 2024 19:37 Wib