Seorang warga tewas akibat kebakaran di Makassar
Makassar (ANTARA) - Seorang warga penghuni rumah tewas akibat kebakaran yang terjadi di jalan Beringin Timur, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis malam.
Korban diketahui bernama Daeng Nai, berusia 70 tahun.
Ia tewas akibat terjebak saat sijago merah melahap rumahnya yang sebagian terbuat dari kayu, saat ditemukan tubuhnya hangus terbakar.
Sumber api diduga dari kayu bakar yang digunakan korban untuk memasak air.
Berdasarkan informasi diperoleh, sebelum kejadian Daeng Nai sedang berbaring lalu tertidur sehingga lupa jika sedang memasak.
Kobaran api cepat menjalar di rumahnya.
Selain itu, dari keterangan warga setempat, perempuan tua yang akrab disapa nenek Nai ini diketahui tinggal sebatang kara dan selalu memasak menggunakan kayu bakar.
"Almarhumah hanya tinggal sendiri, kalau sudah malam tidak keluar lagi dan selalu mengunci rumahnya," kata Yunus, warga di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Bagian Operasi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar Hasanuddin mengatakan setelah mendapat informasi terjadi kebakaran, langsung menerjunkan personil.
"Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 19.00 WITA lalu diterunkan empat unit armada di lokasi. Sekitar 30 menit api berhasil dipadamkan. Personil kemudian menemukan korban sudah meninggal dunia. Hanya satu rumah terbakar," katanya.
Usai ditemukan, jenazah langsung dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara untuk penanganan lebih lanjut.
Mengenai penyebab kebakaran rumah semi permanen itu, diduga berasal dari kompor.
Korban diduga tertidur saat memasak air di kompor dengan kayu bakar, kemudian lupa hingga api menghanguskan rumahnya. Beruntung, tim damkar cepat turun ke lokasi kejadian sehingga api tidak meluas ke rumah warga lainnya.
Anggota SPKT Polsek Rappocini Aipda Muh Basri saat di lokasi membenarkan korban sedang berada dalam rumahnya dan sedang memasak air dengan kayu bakar lalu tertidur.
"Dia (korban) biasanya memasak di luar rumah, dan saat ini sakit-sakitan. Tinggal sendiri, dan masih numpang. Jadi Awalnya korban masak pakai kayu bakar, lalu ditinggal pergi baring tetapi malah ketiduran," ujarnya.
Korban diketahui bernama Daeng Nai, berusia 70 tahun.
Ia tewas akibat terjebak saat sijago merah melahap rumahnya yang sebagian terbuat dari kayu, saat ditemukan tubuhnya hangus terbakar.
Sumber api diduga dari kayu bakar yang digunakan korban untuk memasak air.
Berdasarkan informasi diperoleh, sebelum kejadian Daeng Nai sedang berbaring lalu tertidur sehingga lupa jika sedang memasak.
Kobaran api cepat menjalar di rumahnya.
Selain itu, dari keterangan warga setempat, perempuan tua yang akrab disapa nenek Nai ini diketahui tinggal sebatang kara dan selalu memasak menggunakan kayu bakar.
"Almarhumah hanya tinggal sendiri, kalau sudah malam tidak keluar lagi dan selalu mengunci rumahnya," kata Yunus, warga di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Bagian Operasi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar Hasanuddin mengatakan setelah mendapat informasi terjadi kebakaran, langsung menerjunkan personil.
"Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 19.00 WITA lalu diterunkan empat unit armada di lokasi. Sekitar 30 menit api berhasil dipadamkan. Personil kemudian menemukan korban sudah meninggal dunia. Hanya satu rumah terbakar," katanya.
Usai ditemukan, jenazah langsung dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara untuk penanganan lebih lanjut.
Mengenai penyebab kebakaran rumah semi permanen itu, diduga berasal dari kompor.
Korban diduga tertidur saat memasak air di kompor dengan kayu bakar, kemudian lupa hingga api menghanguskan rumahnya. Beruntung, tim damkar cepat turun ke lokasi kejadian sehingga api tidak meluas ke rumah warga lainnya.
Anggota SPKT Polsek Rappocini Aipda Muh Basri saat di lokasi membenarkan korban sedang berada dalam rumahnya dan sedang memasak air dengan kayu bakar lalu tertidur.
"Dia (korban) biasanya memasak di luar rumah, dan saat ini sakit-sakitan. Tinggal sendiri, dan masih numpang. Jadi Awalnya korban masak pakai kayu bakar, lalu ditinggal pergi baring tetapi malah ketiduran," ujarnya.