Diyarbakir, Turki (ANTARA) - Suhu yang lebih panas tidak akan membantu memperlambat penyebaran virus corona, menurut seorang pakar.
"Jika anda menjaga jarak sosial dan menggunakan masker maka tingkat infeksi penyakit mungkin menurun tetapi suhu itu sendiri tidak efektif," kata Recep Tekin, pakar penyakit menular dan mikrobiologi klinis di Dicle University di Turki tenggara, kepada Kantor Berita Anadolu.
Merujuk pada suhu Mediterania yang panas di Turki selatan, Tekin menyoroti bahwa jumlah kasus COVID-19 di wilayah tersebut baru-baru ini melonjak meski suhunya tinggi.
"Jika suhu panas sepenuhnya mencegah virus maka kami seharusnya tidak melihat kasus di Arab Saudi dan Afrika," lanjutnya.
Memperhatikan bakal ada hari-hari yang lebih panas dalam beberapa pekan mendatang, ia mengatakan masyarakat tidak boleh bertindak dengan mengandalkan ini namun mereka harus menggunakan masker, menjaga jarak sosial dan memperhatikan kebersihan tangan tanpa menghiraukan suhu.
Hingga kini Turki melaporkan total 5.282 kematian akibat COVID-19 sementara lebih dari 187.511 pasien dinyatakan sembuh. Saat ini terdapat lebih dari 208.938 kasus terkonfirmasi COVID-19 di negara tersebut
Sejak kemunculannya di Wuhan, China tengah pada Desember lalu pandemi virus corona telah merenggut 551.000 lebih korban jiwa di 188 negara dan wilayah.
Kasus COVID-19 di seluruh dunia kini mencapai 12,1 juta, sementara lebih dari 6,65 juta orang telah pulih dari penyakit pernapasan tersebut, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University yang berbasis di AS
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Irak memperingatkan bahaya eskalasi militer di tengah konflik Israel-Iran
Minggu, 21 April 2024 18:37 Wib
Palestina meninjau ulang kebijakannya terhadap AS menyusul veto di PBB
Minggu, 21 April 2024 9:54 Wib
Yordania menegaskan wilayah udaranya bukan medan tempur Iran-Israel
Sabtu, 20 April 2024 14:04 Wib
Permintaan Amerika Serikat untuk tidak serang Iran diabaikan oleh Israel
Sabtu, 20 April 2024 11:41 Wib
Arab mengecam ketidakmampuan DK PBB keluarkan resolusi untuk Palestina
Sabtu, 20 April 2024 11:01 Wib
Malaysia kecewa hak veto Amerika Serikat halangi Palestina jadi anggota penuh PBB
Jumat, 19 April 2024 17:56 Wib
IAEA: Tak ada kerusakan pada nuklir Iran usai serangan Israel
Jumat, 19 April 2024 17:53 Wib
Prancis cegat 'drone' dan rudal Iran melintasi wilayah udara Yordania menuju Israel
Jumat, 19 April 2024 12:21 Wib