Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan tes cepat massal secara gratis terhadap 2.268 warga pada gelombang I yang telah berlangsung 6 - 11 Juli 2020.
Dari ribuan peserta tes cepat massal tersebut, 44 orang di antaranya dinyatakan reaktif dan harus isolasi mandiri maupun mengikuti karantina di Wisata Duta COVID-19 Sulsel.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel, Husny Thamrin di Makassar, Minggu mengemukakan bahwa gelombang ke II akan dibuka kembali pada Senin (13/07) hingga Sabtu (18/07) dengan kuota 500 orang per harinya.
"Pendaftaran hari ini dimulai pukul 00:00 Wita sudah buka untuk layanan Senin-Sabtu depan. Pendaftaran bisa dilakukan di https://bit.ly/rapidgratis," katanya.
Hanya saja, berdasarkan pantauan melalui laman tersebut, pendaftaran untuk tes cepat gelombang ke II itu telah ditutup pada siang hari karena melonjaknya pendaftar sehingga kuota yang ada telah penuh.
"Pendaftaran sudah kita buka sejak pukul 00:00 Wita tetapi sekarang malah sudah penuh. Jadwal pemeriksaan itu pukul 09.00 - 16.00 Wita, dengan total tenaga kesehatan yang bertugas sebanyak 24 orang," katanya.
Brdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada hari ke enam (11/07) tercatat tidak terjadi penambahan peserta reaktif dari dua tempat pelaksanaan tes cepat.
Sementara jumlah peserta masing-masing tempat yakni Gedung Aula PKK Sulsel Jalan Masjid Raya Makassar 127 RDT (Rapid Diagnostic Test) dan Aula Dinkes Sulsel Jalan Perintis 141 orang.
"Pokoknya masyarakat ada pilihan, silakan datang kalau mau gratis ke Jalan Masjid Raya ke Gedung PKK dan ke Dinas Kesehatan Sulsel, sekarang ada juga di Bandara, makanya kita buka itu," tambah Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.
Nurdin Abdullah mengemukakan bahwa program ini hadir sebagai upaya pemprov melakukan testing masif untuk menemukan warga yang terpapar. Sekaligus sebagai solusi masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatan COVID-19 dan membutuhkan bukti surat keterangan bebas COVID-19 untuk keperluan keluar Kota Makassar atau daerah lain di Indonesia.
"Tidak semua warga bisa melakukan tes mandiri berbayar, sehingga Pemerintah Sulsel hadir dengan layanan tes cepat gratis. Silahkan datang jika membutuhkan surat keterangan tersebut, bagi orang yang akan masuk ke satu wilayah," ujarnya.
Kata dia, bagi yang reaktif itu juga langsung diberikan edukasi. Disampaikan bahaya virus ini, memutus mata rantainya dan menghindari penularan ke orang lain.
Termasuk pilihan untuk melakukan isolasi madiri atau ikut program karantina yang disediakan Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel melalui Program Duta COVID-19. Sedangkan untuk dinyatakan Positif COVID-19, maka harus dilakukan pemeriksaan lanjutan swab PCR terlebih dahulu.
"Bagi yang mau tetap isolasi rumah, kita harus tinjau rumahnya. Tim Gugus lihat kondisinya, jika tidak memungkinkan, Anda harus masuk ke Duta COVID-19," ujarnya.
Berita Terkait
Kadin Sulsel siap mempromosikan KEK Bira-Takabonerate melalui PSBM XXIV
Jumat, 19 April 2024 19:44 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel dianugerahi gelar adat Daeng Mappuji
Jumat, 19 April 2024 17:48 Wib
Kemenkumham Sulsel siap bersinergi dengan Kejati Sulsel
Jumat, 19 April 2024 13:09 Wib
Pj Gubernur: Pemprov Sulsel siap berkolaborasi dengan kejaksaan
Jumat, 19 April 2024 9:36 Wib
Pj Gubernur Sulsel mengapresiasi sinergisitas Basarnas tangani bencana
Jumat, 19 April 2024 7:40 Wib
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
KKSS : Pelaksanaan PSBM fokus melihat potensi produk lokal Sulsel
Kamis, 18 April 2024 20:55 Wib
Konsul Filipina temui Pj Gubernur Sulsel memperkuat hubungan bilateral
Kamis, 18 April 2024 20:41 Wib