Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari IPB University menyebutkan sebanyak 80 persen tanaman obat yang ada di dunia terdapat di Indonesia dan bisa digunakan sebagai ramuan herbal untuk pencegahan maupun pengobatan penyakit.
"Indonesia memiliki 143 juta hektare hutan tropis yang merupakan rumah bagi 80 persen tanaman obat di dunia," kata peneliti dari Pusat Studi Biofarmaka Tropis (TropBRC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Rudi Heryanto, MSi, dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Selasa, sesuai hasil seminar daring yang diselenggarakan oleh TropBRC.
Rudi mengatakan diperkirakan ada sekitar 25 ribu hingga 30 ribu tanaman yang berpotensi untuk dijadikan tanaman obat. Penelitian terbaru dari pakar IPB University mengidentifikasi 1.845 spesies tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai obat.
Ahli dari Laboratorium Biomedis dan Desain Obat Komputasi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Prof. Dr. Arry Yanuar mengatakan bahwa banyak obat herbal dikenal di seluruh dunia sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan penyakit. Jamu adalah formulasi dari berbagai tanaman herbal.
Menurut dia, banyak senyawa dari alam yang dapat digunakan sebagai bahan obat. Penemuan obat dari tanaman herbal tersebut membutuhkan metode untuk mengetahui senyawa yang terkandung di dalam tanaman obat.
"Herbal dapat ditemukan dengan metode ilmiah menggabungkan berbagai bahan herbal. Ramuan herbal ini harus melewati berbagai uji klinis obat herbal sebelum dapat dikonsumsi. Formulasi herbal dapat menggunakan berbagai metode, salah satunya menggunakan jaringan etnofarmakologis. Pendekatan ini diterapkan pada bahan alami dengan aktivitas tertentu menggunakan data eksperimental," katanya.
Dosen IPB University dari Departemen Statistik dan peneliti TropBRC Dr. Farit Mochamad Afendi, menjelaskan bahwa setiap tanaman memiliki sifat yang berbeda. Bahkan ada tanaman dengan berbagai khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, sedangkan beberapa tanaman khusus hanya bisa untuk penyakit tertentu dan banyak juga yang memiliki manfaat umum.
Menurut dia, keterampilan dalam memahami sifat ini penting untuk meramu ramuan herbal. "Tanaman yang paling sering digunakan dalam membuat herbal adalah jahe dan kunyit. Beberapa tanaman memiliki fungsi untuk menghilangkan rasa sakit, antibiotik, stimulan dan fungsi lainnya. Pengembangan obat herbal harus dilakukan dengan cara pendekatan praktis berdasarkan konsep multi-komponen, multi-target dan sinergi," kata Dr. Farit.
Berita Terkait
Pemprov Sulsel fokus pada konversi pangan ke tanaman hortikultura
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Disbun Sulbar antisipasi organisme pengganggu tanaman sawit
Kamis, 21 Maret 2024 2:33 Wib
Pemkab Bone bekerja sama dengan TNI cetak 2.070 ha lahan sawah gogo
Sabtu, 16 Maret 2024 1:48 Wib
TPHP Sulbar jaga stabilitas pangan lewat gerakan pengendalian OPT
Selasa, 23 Januari 2024 21:13 Wib
PKK Kabupaten Sidrap menggalakkan budi daya tanaman cabai
Kamis, 11 Januari 2024 20:19 Wib
Pj Gubernur Sulsel meminta Luwu bentuk tim sosialisasi akses KUR
Minggu, 7 Januari 2024 16:49 Wib
Kapolda mendukung program ketahanan pangan Pemprov Sulsel
Sabtu, 30 Desember 2023 10:39 Wib
Masyarakat Bone meyakini tanaman sukun solusi peningkatan perekonomian
Minggu, 17 Desember 2023 13:56 Wib