Makassar (ANTARA News) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, menyatakan wacana tes keperawanan sebagai syarat masuk sekolah merupakan hal privasi bagi setiap calon siswa perempuan yang akan menempuh pendidikan.
"Tes keperawanan belum akan dilakukan terhadap siswa karena setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak," kata Kepala BKKBN Makassar, Hatta di Makassar, Jumat.
Menurutnya, BKKBN Makassar mempunyai program khusus yang dilakukan di sekolah-sekolah tingkat sekolah menengah atas (SMA) untuk memberikan pemahaman kepada seluruh siswa.
Program yang sudah dilaksanakan sejak 2007 itu memberikan pemahaman kepada seluruh siswa tentang pentingnya fungsi-fungsi alat reproduksi baik perempuan maupun laki-laki.
"Pendidikan seks itu masih dianggap tabu oleh kebanyakan warga karena itu kita memberikan pemahaman dan pendampingan kepada siswa dan para orang tua siswa," ujarnya.
Ia mengatakan, pertumbuhan dan perkembangan anak di masa sekarang secara anatomi sudah semakin cepat jika dibandingkan dengan masa lalu.
Beberapa materi pendidikan seks yang diajarkan kepada siswa yakni, perkembangan seksualitas manusia termasuk keragaman seksual kesehatan reproduksi (anatomi sistem reproduksi, fisiologi, aborsi, kontrasepsi, AIDS/PMS, perawatan ibu-bayi, kekerasan seksual dan perilaku reproduksi).
Selain itu, pendidikan kesehatan seksual seperti, mendukung remaja yang belum seksual aktif untuk menunda hubungan seks yang pertama .
Juga mendukung remaja yang sudah seksual aktif untuk berperilaku seksual yang bertanggung jawab, melindungi mereka dari kehamilan tidak diinginkan (kekerasan seksual), penularan AIDS/PMS.
"Menurut kami tes keperawanan bukan cara yang tepat untuk mencegah remaja melakukan seks bebas, karena masih banyak metode lain yang bisa digunakan," ujarnya.
Selain itu, tetap yang paling utama untuk diberikan kepada para siswi perempuan adalah membentengi diri dengan iman yang kuat, serta perhatian dari keluarga terhadap pergaulan sehari-hari.
Serta memberikan pemahaman dan pengetahuan yang benar kepada para remaja mengenai kesehatan reproduksi, karena selama ini kebanyakan para orang tua merasa hal tersebut tabu untuk diajarkan kepada anaknya. (T.KR-MH/M027)Â
Berita Terkait
326 JCH Pangkep ikuti bimbingan manasik haji
Selasa, 23 April 2024 21:49 Wib
KPU Makassar buka pendaftar PPK-PPS pada 23-29 April 2024
Selasa, 23 April 2024 20:35 Wib
KPU RI kaget Hambaliee mundur sebagai Ketua KPU Makassar
Selasa, 23 April 2024 19:27 Wib
Danny Pomanto dipanggil DPP PDI-P untuk maju Pilkada Sulsel 2024
Selasa, 23 April 2024 17:27 Wib
Wali Kota Makassar menyikapi dugaan penganiayaan siswa SMPN 55 Barombong
Selasa, 23 April 2024 17:26 Wib
Sesi pembelajaran operasi SAR di Makassar
Selasa, 23 April 2024 13:38 Wib
Pemkot Makassar menggencarkan sosialisasi perda kawasan tanpa rokok
Selasa, 23 April 2024 12:52 Wib
Pemkot dan PKK Makassar mendorong masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 11:03 Wib