KPU Makassar menyatakan berkas Appi-Rahman memenuhi syarat
Makassar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menyatakan berkas administrasi pencalonan bakal calon Wali Kota dan Wali Kota, Munafri Arifuddin- Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) memenuhi syarat untuk maju ke tahapan selanjutnya di Pilkada Makassar, 9 Desember 2020.
"Persyaratan pencalonan sifatnya harus lengkap dan memenuhi syarat, mereka (Appi-Rahman) lengkap dan memenuhi syarat," ujar Komisioner KPU Makassar, Gunawan Mashar usai menerima pendaftaran pasangan tersebut di kantor KPU Makassar, Minggu.
Hingga hari ketiga masa pendaftaran, kata dia, hanya satu bapaslon yang mendaftar. Total pendaftar sejauh ini sebanyak empat bapaslon dan semuanya dinyatakan memenuhi syarat administrasi pencalonan .
Komisioner yang membidangi teknis pencalonan itu menjelaskan, ada dua spesifikasi dokumen administrasi yang diperiksa. Pertama syarat pencalonan dan syarat calon.
Syarat pencalonan yakni dibuktikan dengan surat rekomendasi B.KWK dan B1.KWK usulan usungan dari Partai Politik sesuai dengan jumlah kursi di DPRD Kota Makassar, minimal 20 persen atau 10 kursi. Selanjutnya syarat administrasi bagi masing-masing calon.
"Dari usulan yang kami hitung adalah usungan yang masuk saat pendaftaran di B1.KWK dan B.KWK, dimana B1.KWK dari pengurus pusat dan B.KWK yang ditanda tangani oleh pimpinan partai politik di tingkat daerah, semuanya lengkap, begitupun syarat bagi calon," papar mantan Ketua AJI Makassar itu.
Pasangan Appi-Rahman diketahui diusung Parpol Demokrat dengan perolehan enam kursi, PPP lima kursi, Perindo dua kursi, total 13 kursi dan didukung PSI (non parlemen).
Usai mendaftar, bakal calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyampaikan, pengalaman Pilkada Wali Kota Makassar 2018 lalu, menjadi pengalaman berharga untuk menguatkan jejaring perolehan suaranya. Mengingat kala itu, kalah melawan kolom kosong.
"Kita akan lebih solid. Pengalaman (Pilwalkot 2018) lalu adalah guru yang paling berharga bagi kami," kata menanti Aksa Mahmud itu kepada wartawan.
CEO PT PSM Makassar ini juga optimistis, dengan bergabungnya tiga parpol pengusung yakni Demokrat, PPP dan Perindo serta didukung PSI, diharapkan bisa menjadi motor penggerak kemenangan Pilkada serentak 2020.
Ditanyakan apa strategi pemenangan, melihat pengalaman lalu kalah melawan kolom kosong, kata dia, tentu tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
"Pilwalkot lalu (2018) kurang bagusnya konsolidasi saksi-saksi kita, dan ini menjadi perhatian kami secara spesifik, saksi kita akan lebih kuatkan di TPS. Jadi kita akan lebih memperkuat di jaringan saksi," ujarrnya.
Sedangkan untuk pemilih pemula dan kaum milenial, bagaimana menggaet mereka, pria disapa akrab Appi ini menuturkan, pastinya ada beberapa trik dilakukan agar memilih pada 9 Desember nanti.
"Kita juga akan menumbuhkan minat anak muda sebagai entrepreneur," tambah Appi
Sementara Rahman Bando mengemukakan kendati Munafri Arifuddin kala itu berpasangan dengan Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) pernah kalah di tahun 2018, namun ia optimistis memiliki keyakinan bisa menang pada saat pemungutan hingga penghitungan suara pada 9 Desember 2020.
"Inilah keyakinan pak Appi mengambil dan memilih saya sebagai birokrat. Insya Allah dan doakan kami bisa menang," ucap mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar itu.
Berdasarkan pantauan, massa pendukung pasangan ini terlihat memadati di sekitar kantor KPU setempat saat mengantar mendaftar. Padahal, KPU telah mengeluarkan larangan membawa massa untuk mencegah penularan COVID-19, mengingat Makassar masih berstatus zona merah.
Dihari terakhir pendaftaran, tercatat sudah empat pasang kandidat sudah mendaftar. Hari pertama, 4 September, bapaslon pertama mendaftar yakni Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse. Selanjutnya, bapaslon Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Nurdin Halid. Disusul bapaslon Syamsu Rizal-Fadli Ananda
Pada hari kedua, tidak ada pendaftar, dan hari terkahir bapaslon Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando. Empat bapaslon ini dinyatakan syarat administrasi memenuhi syarat, dan melaju ke tahapan selanjutnya yakni tes kesehatan.
"Persyaratan pencalonan sifatnya harus lengkap dan memenuhi syarat, mereka (Appi-Rahman) lengkap dan memenuhi syarat," ujar Komisioner KPU Makassar, Gunawan Mashar usai menerima pendaftaran pasangan tersebut di kantor KPU Makassar, Minggu.
Hingga hari ketiga masa pendaftaran, kata dia, hanya satu bapaslon yang mendaftar. Total pendaftar sejauh ini sebanyak empat bapaslon dan semuanya dinyatakan memenuhi syarat administrasi pencalonan .
Komisioner yang membidangi teknis pencalonan itu menjelaskan, ada dua spesifikasi dokumen administrasi yang diperiksa. Pertama syarat pencalonan dan syarat calon.
Syarat pencalonan yakni dibuktikan dengan surat rekomendasi B.KWK dan B1.KWK usulan usungan dari Partai Politik sesuai dengan jumlah kursi di DPRD Kota Makassar, minimal 20 persen atau 10 kursi. Selanjutnya syarat administrasi bagi masing-masing calon.
"Dari usulan yang kami hitung adalah usungan yang masuk saat pendaftaran di B1.KWK dan B.KWK, dimana B1.KWK dari pengurus pusat dan B.KWK yang ditanda tangani oleh pimpinan partai politik di tingkat daerah, semuanya lengkap, begitupun syarat bagi calon," papar mantan Ketua AJI Makassar itu.
Pasangan Appi-Rahman diketahui diusung Parpol Demokrat dengan perolehan enam kursi, PPP lima kursi, Perindo dua kursi, total 13 kursi dan didukung PSI (non parlemen).
Usai mendaftar, bakal calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyampaikan, pengalaman Pilkada Wali Kota Makassar 2018 lalu, menjadi pengalaman berharga untuk menguatkan jejaring perolehan suaranya. Mengingat kala itu, kalah melawan kolom kosong.
"Kita akan lebih solid. Pengalaman (Pilwalkot 2018) lalu adalah guru yang paling berharga bagi kami," kata menanti Aksa Mahmud itu kepada wartawan.
CEO PT PSM Makassar ini juga optimistis, dengan bergabungnya tiga parpol pengusung yakni Demokrat, PPP dan Perindo serta didukung PSI, diharapkan bisa menjadi motor penggerak kemenangan Pilkada serentak 2020.
Ditanyakan apa strategi pemenangan, melihat pengalaman lalu kalah melawan kolom kosong, kata dia, tentu tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
"Pilwalkot lalu (2018) kurang bagusnya konsolidasi saksi-saksi kita, dan ini menjadi perhatian kami secara spesifik, saksi kita akan lebih kuatkan di TPS. Jadi kita akan lebih memperkuat di jaringan saksi," ujarrnya.
Sedangkan untuk pemilih pemula dan kaum milenial, bagaimana menggaet mereka, pria disapa akrab Appi ini menuturkan, pastinya ada beberapa trik dilakukan agar memilih pada 9 Desember nanti.
"Kita juga akan menumbuhkan minat anak muda sebagai entrepreneur," tambah Appi
Sementara Rahman Bando mengemukakan kendati Munafri Arifuddin kala itu berpasangan dengan Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) pernah kalah di tahun 2018, namun ia optimistis memiliki keyakinan bisa menang pada saat pemungutan hingga penghitungan suara pada 9 Desember 2020.
"Inilah keyakinan pak Appi mengambil dan memilih saya sebagai birokrat. Insya Allah dan doakan kami bisa menang," ucap mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar itu.
Berdasarkan pantauan, massa pendukung pasangan ini terlihat memadati di sekitar kantor KPU setempat saat mengantar mendaftar. Padahal, KPU telah mengeluarkan larangan membawa massa untuk mencegah penularan COVID-19, mengingat Makassar masih berstatus zona merah.
Dihari terakhir pendaftaran, tercatat sudah empat pasang kandidat sudah mendaftar. Hari pertama, 4 September, bapaslon pertama mendaftar yakni Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse. Selanjutnya, bapaslon Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Nurdin Halid. Disusul bapaslon Syamsu Rizal-Fadli Ananda
Pada hari kedua, tidak ada pendaftar, dan hari terkahir bapaslon Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando. Empat bapaslon ini dinyatakan syarat administrasi memenuhi syarat, dan melaju ke tahapan selanjutnya yakni tes kesehatan.