Maros, Sulsel (ANTARA) - Kekeringan melanda tiga kecamatan di Kabupaten Maros, Sulsel yakni Kecamatan Bontoa, Lau dan Maros Baru mengancam sektor pertanian dan kebutuhan air bersih masyarakat di bumi "Butta Salewangang" ini.
"Pada musim kemarau, beberapa kecamatan di Maros mengalami kekeringan sehingga mempengaruhi sektor pertanian dan kebutuhan air bersih warga," kata Ketua Kelompok Tani Kecamatan Bontoa, Syamsuddin di Kabupaten Maros, Sulsel, Minggu.
Dia mengatakan, selain sektor pertanian yang terdampak, juga kebutuhan air bersih warga sangat minim, sehingga harus mengeluarkan anggaran khusus untuk membeli air bersih Rp1.500 per jerigen.
Sementara untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK), terpaksa menggunakan air sumur kubangan yang airnya asin, itu pun harus melalui antrean panjang, karena semua warga ke sumber air yang tersisa yang jumlahnya sangat terbatas.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Maros Harmil Mattotorang mengakui, jika sebagian warganya dari 14 kecamatan kesulitan air bersih dan air irigasi untuk pertanian pada musim kemarau.
Kondisi itu selalu berulang pada saat kemarau, sehingga pihaknya melalui Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Maros secara berkala menyalurkan air bersih dengan menggunakan mobil-mobil tangki ke titik yang mengalami kekeringan.
Sementara itu, dari data Dinas Pertanian setempat diketahui luasan tanam di Kabupaten Maros mencapai kurang lebih 26.205 hektare. Sementara target luas tanam 2020 yaitu 11,66 juta hektare yang diproyeksikan menghasilkan 33,6 juta ton beras.
Namun dengan adanya musim kemarau beberapa bulan terakhir dan BMKG Maros memperkirakan daerah ini baru memasuki musim hujan pada awal November 2020, otomatis target luas tanam 2020 akan mengalami kendala.
Hal itu diakui, petani di Kelurahan Allepolea, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros Muh Ali.
Dia mengatakan, pada musim kemarau seperti ini biasanya sawah yang ditanami padi dialihkan untuk ditanami palawija. Namun kali ini, untuk menanam palawija seperti kacang hijau dan kacang tanah tidak dilakukan karena minimnya air untuk menyiram tanaman.
Berita Terkait
BMKG mengingatkan hujan lebat berpotensi melanda mayoritas daerah
Sabtu, 24 Februari 2024 10:46 Wib
Hujan ringan hingga lebat berpotensi melanda sejumlah kota besar
Selasa, 12 September 2023 5:44 Wib
Hujan lebat dan angin kencang berpotensi melanda sejumlah daerah Indonesia
Rabu, 12 Juli 2023 8:41 Wib
Gempa bermagnitudo 5,2 melanda daerah pantai barat daya Meulaboh
Senin, 10 Juli 2023 11:38 Wib
Banjir melanda 13 desa dan kelurahan di Kolaka Sultra
Rabu, 5 Juli 2023 12:16 Wib
Gempa bumi melanda sejumlah wilayah di Indonesia sejak Selasa malam
Rabu, 7 Juni 2023 5:39 Wib
Banjir dan longsor melanda tiga kecamatan di Kota Ambon
Rabu, 31 Mei 2023 14:39 Wib
BMKG : Hujan ringan hingga lebat berpotensi melanda sejumlah kota besar
Selasa, 2 Mei 2023 6:07 Wib