Jakarta (ANTARA) - Sebanyak enam personel polisi harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat bentrok dengan perusuh yang menyusup dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja.
"Ada anggota enam yang masuk rumah sakit sekarang ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Kamis.
Yusri mengatakan massa yang terlibat bentrokan dengan polisi bukan massa pengunjuk rasa, melainkan perusuh yang sengaja menunggangi unjuk rasa buruh.
"Jadi ini perusuh semua, karena mereka memang menunggangi teman-teman buruh ini untuk melalukan kerusuhan," tambahnya.
Pihak kepolisian hingga saat ini telah mengamankan hampir seribu orang yang diduga terlibat dalam bentrokan dengan petugas kepolisian dan perusakan sejumlah fasilitas umum.
Yusri mengatakan orang-orang yang diamankan tersebut merupakan kelompok anarko yang mencoba memancing keributan.
"Kalau yang anarko perusuh ini ada sekitar seribu kita amankan," kata dia.
Polda Metro Jaya juga akan segera menyelidiki aksi perusakan sejumlah fasilitas umum yang dilakukan oleh massa.
"Kita akan selidiki semuanya, kita akan selidiki videonya semua ini, ini yang merusak perusuh, ada beberapa fasilitas," ujarnya.
Berita Terkait
Bareskrim Polri usut laporan pengemudi arogan mengaku adik jenderal
Kamis, 18 April 2024 10:02 Wib
Pengemudi arogan yang menggunakan pelat dinas TNI palsu telah ditangkap
Rabu, 17 April 2024 10:56 Wib
Hakim menolak gugatan praperadilan MAKI terhadap Polda terkait Firli
Jumat, 5 April 2024 14:58 Wib
Polisi tangkap terduga provokator ajakan tawuran di media sosial
Senin, 1 April 2024 15:18 Wib
MAKI siap membubarkan diri jika Firli Bahuri ditahan
Rabu, 27 Maret 2024 14:35 Wib
Enam kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim
Rabu, 27 Maret 2024 10:17 Wib
Polisi turunkan 3.055 personel amankan demo terkait Pemilu 2024 di KPU dan DPR/MPR RI
Rabu, 20 Maret 2024 12:11 Wib
Polda Metro mengerahkan 2.000 lebih personel untuk amankan konser Ed Sheeran
Sabtu, 2 Maret 2024 11:57 Wib