Makassar (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar melansir sebanyak 467 kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak serpanjang Januari - Oktober 2020.
"Data ini merupakan hasil rangkuman sepanjang 2020," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPPPA Kota Makassar Tenri A Palallo di Makassar, Kamis.
Menurut dia, DP3A banyak menangani kasus eksploitasi anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) khususnya yang menimpa perempuan dan anak.
Tenri mengatakan terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu terjadinya kekerasan salah satunya akibat stress yang dialami terlebih saat ini berada dalam kondisi yang sulit akibat pandemi COVID-19 masih berlangsung.
"Jadi selain kondisi akibat faktor ekonomi di lingkungan keluarga, juga dipicu dampak pandemi COVID-19," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Tenri, guna menekan kasus tersebut, jauh sebelumnya pihaknya telah membangun shelter warga berbasis RT/RW pada setiap kecamatan.
Dengan adanya posko itu, dapat memudahkan warga mengadukan langsung apabila mendengar atau melihat ada dugaan kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan segera ditangani.
Berita Terkait
Shelter Pattingalloang menjadi percontohan penanganan kasus kekerasan
Sabtu, 30 Maret 2024 17:46 Wib
Ketua GP Ansor Takalar mengecam kekerasan terhadap wartawan
Kamis, 28 Maret 2024 23:20 Wib
Menteri PPPA minta kampanyekan "dare to speak up" menghadapi kekerasan
Rabu, 27 Maret 2024 16:03 Wib
DP3A Kota Makassar dorong program "Speak Up" menghadapi kasus kekerasan
Senin, 25 Maret 2024 18:45 Wib
TNI AD: Ada 13 oknum prajurit diduga terlibat kekerasan di Papua
Senin, 25 Maret 2024 17:46 Wib
Unhas rutin sosialisasikan cegah kekerasan seksual di kampus
Jumat, 22 Maret 2024 18:35 Wib
FKG Unhas sosialisasikan pencegahan kekerasan seksual
Rabu, 20 Maret 2024 18:32 Wib
Polres Gowa klarifikasi dugaan kekerasan tahanan anak di sel Polsek Bontomaranu
Jumat, 8 Maret 2024 1:17 Wib