Makassar (ANTARA News) - Pengamat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar, Dr Djunaedi M Dachlan, menilai bahwa persentase kualitas gizi yang diterima balita di Indonesia masih sangat rendah.
"Persentase kualitas gizi yang diterima oleh balita di Indonesia hanya 18 persen, dan masih sangat jauh dari yang diharapkan," ungkapnya, di Makassar, Sabtu.
Minimnya kualitas gizi yang diperoleh bayi, menurutnya, juga masih sangat jauh dari harapan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs).
Padahal, kualitas gizi yang diterima oleh balita merupakan salah satu penunjang bagi masa depan bangsa.
"Kurangnya kualitas gizi yang diperoleh balita bisa mengakibatkan balita akan mudah terserang infeksi penyakit penyerta, dan akhirnya bisa meningkatkan angka kematian.
Ia menambahkan, indikator untuk mengetahui kualitas gizi yang diterima oleh balita bisa dilihat dari hasil penimbangan berat badan balita yang dilakukan di Posyandu.
"Indikatornya jelas, yaitu terlihat dari kenaikan berat badan bayi terjadi setiap bulan," ucapnya.
Minimnya persentase kualitas gizi balita ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, yang salah satunya paling dominan adalah persoalan ekonomi keluarga.
Ia mengatakan, persoalan ekonomi mengakibatkan orang tua tidak mampu untuk membeli makanan dan minuman yang memiliki kualitas gizi tinggi, seperti, susu dan sebagainya.
"Selain itu, ada pula faktor lain, seperti masih minimnya tingkat kesadaran orang tua untuk memberikan makanan penunjang bagi balita yang bisa meningkatkan kualitas gizi," jelasnya.
Oleh karena itu, salah satu solusi untuk semakin meingkatkan kualitas gizi bagi balita adalah dengan pola sistem kewaspadaan dini, yang salah satunya adalah dengan memaksimalkan keberadaan Posyandu. (T.pso-103/S016)Â
Berita Terkait
BRIN meneliti manfaat daun kelor untuk atasi stunting dan anemia
Jumat, 8 Maret 2024 9:25 Wib
Dineks: Progres penimbangan balita di Sulbar capai 62,7 persen
Senin, 5 Februari 2024 15:55 Wib
Dinkes Sulbar: 30 persen balita telah ditimbang terkait stunting
Minggu, 4 Februari 2024 11:58 Wib
Dinkes Sulbar dan PMII menyalurkan 84 paket bantuan stunting di Mamuju
Jumat, 12 Januari 2024 19:57 Wib
Dinkes Sulbar gandeng elemen mahasiswa memperkuat Gerakan Ayo Ke Posyandu
Kamis, 11 Januari 2024 16:25 Wib
Pemprov Subar gencarkan penimbangan balita guna mencegah stunting
Selasa, 12 Desember 2023 10:05 Wib
Bina Keluarga Balita di Sulsel mencapai 3.338 kelompok
Sabtu, 9 Desember 2023 21:34 Wib
Sulbar menggalakkan Ayo ke Posyandu cegah stunting
Senin, 27 November 2023 1:10 Wib