Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) RI optimistis hingga Desember 2020 Indonesia masih surplus beras melihat dari perkembangan produksi gabah di Tanah Air.
"Sampai dengan September 2020, perhitungan Kementerian Pertanian kita masih surplus beras. Bahkan, In syaa Allah hingga Desember kita masih tetap surplus beras," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan Prof Ir Dedi Nursyamsi saat diskusi virtual dengan tema Petani Milenial: Sukses di Kala Pandemi yang dipantau di Jakarta, Senin.
Oleh karena itu, ia memperkirakan pasokan beras hingga akhir tahun masih tetap aman meskipun saat ini dalam situasi pandemi COVID-19. Bahkan, Indonesia bisa menopang kebutuhan hingga tujuh juta ton periode Desember 2020 hingga Januari 2021.
Hal ini membuktikan meskipun dalam situasi pandemi COVID-19, sektor pertanian satu-satunya Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap menggeliat dan meningkat hingga 16,24 persen di kuartal I dan II.
"Ternyata dari kuartal ke II dan III juga tetap meningkat sekitar 2,15 persen. Artinya, sektor pertanian tetap tumbuh positif secara signifikan," ujar Prof Dedi.
Padahal, dari segi penganggaran sektor pertanian mengalami penurunan. Sebab, pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota memangkas anggaran untuk penanganan COVID-19.
"Dari segi anggaran turun, tapi produksi tetap meningkat. Artinya, penyuluh dan petani tetap turun ke lapangan menggenjot produksi," ujar dia.
Kenaikan PDB dari sektor pertanian tersebut diakuinya tidak terlepas dari peran serta petani milenial yang ikut berpartisipasi dalam penyediaan pangan di masa pandemi COVID-19.
Hingga saat ini, Kementan mendata terdapat sekitar 33 juta petani di Indonesia. Namun, dari jumlah itu sebagian besar termasuk kepada kelompok petani tua. Sedangkan petani milenial hanya sekitar 30 persen.
Saat ini petani di Indonesia memang masih tergolong usia produktif. Namun, 10 tahun ke depan mereka sudah tidak produktif lagi sehingga dibutuhkan regenerasi pelaku pertanian dari kelompok usia milenial.
"Ini bahaya. 10 tahun akan datang 70 persen lebih petani kita umur mereka tidak produktif lagi. Oleh karena itu, siap tidak siap kita harus lakukan regenerasi petani," katanya.
Berita Terkait
Bulog siapkan 20 ton beras dalam GPM di Kabupaten Bone
Rabu, 27 Maret 2024 20:43 Wib
Presiden Jokowi mengupayakan bantuan beras dilanjutkan hingga akhir tahun
Rabu, 27 Maret 2024 19:24 Wib
Baznas Makassar salurkan 50 ton beras kepada petugas kebersihan
Kamis, 21 Maret 2024 14:00 Wib
Bulog Palopo: Stok beras 4.000 ton aman hingga enam bulan
Rabu, 20 Maret 2024 3:42 Wib
Pemkot Makassar menyiapkan 2 ton beras saat gerakan pangan murah
Senin, 18 Maret 2024 22:13 Wib
Ombudsman menduga ada penyalahgunaan beras SPHP
Sabtu, 16 Maret 2024 2:06 Wib
Pj Bupati Wajo lepas penyaluran bantuan CBP tahap pertama
Sabtu, 16 Maret 2024 1:47 Wib
Pemprov Sulbar bantu lima ton beras kepada korban banjir di Mamasa
Jumat, 15 Maret 2024 18:06 Wib