Gubernur berharap Sulawesi Selatan jadi contoh penanganan pandemi COVID-19

Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah berharap penanganan pandemi COVID-19 di Sulsel menjadi contoh penanganan secara nasional.

“Kemarin saya ditelepon sama Pak Doni Monardo (Ketua Satgas Penanganan COVID-19), beliau mengatakan Pak Gub, Sulsel itu menjadi contoh secara nasional. Jangan menghilangkan itu sebagai contoh,"kata Nurdin Abdullah di Makassar, Rabu.

Nurdin juga berharap pertemuan antara Pemprov Sulsel, TNI, Polri, perhotelan, restoran dan seluruh pelaku usaha lain dapat meningkatkan komitmen untuk bersama untuk mengatasi pandemi COVID-19 di Sulsel.

Menurut Nurdin, untuk terus menjaga hal capaian ini harus ada komitmen bersama seluruh elemen termasuk pelaku usaha dan terkhusus di hotel serta restoran di Sulsel.

“Lewat momen yang baik ini untuk menjaga komitmen kita dalam menjaga kesehatan dan protokol kesehatan secara ketat di mana saja,” ujarnya.

Meski demikian, Nurdin menyatakan penanganan pandemi di Sulsel sudah dilakukan secara sistematis, semua pasien dipusatkan di Kota Makassar.

“Saya berharap setelah pertemuan ini ada perubahan. Saya sangat berharap kita tetap bisa mengendalikan pandemi COVID-19," ujarnya.

"Saya kira kita semua tahu bahwa mengatasi COVID-19 tidak begitu sulit, karena kita semua pusat di Kota Makassar di daerah lain tidak ada penanganan pasien,” sambungnya.

Sementara itu, Kasdam Hasanuddin, Brigadir Jenderal TNI Andi Muhammad membenarkan bahwa Sulsel dijadikan contoh secara nasional dalam penanganan COVID-19. Sebab daerah-daerah lain di luar Sulsel memang mengakui hal tersebut.

“Memang kita ini sudah menjadi contoh bagi daerah-daerah lain. Saya banyak mendengar apa yang disampaikan oleh Menkopolhukam dan beberapa daerah lain mengakui itu (Sulsel jadi contoh),” jelasnya.

Menurut dia, keberhasilan yang diraih Sulsel dalam penanganan COVID-19 berkat koordinasi dan sinergi dari seluruh elemen mulai dari atas sampai di bawah.

“Kita ini menganggap ini COVID-19 ini sebagai musuh yang harus diperangi, meskipun musuhnya tidak kelihatan. Jadi 600 orang TNI AU, TNI AD, TNI AL anggota kami yang berkeliaran di mal, di pasar dan di tempat-tempat keramaian,” katanya.