Jakarta (ANTARA) - Mahkamah Konstitusi memutuskan anggota DPR, DPD maupun DPRD yang mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah harus mengundurkan diri sesuai norma dalam UU Pilkada.
Hakim Konstitusi Saldi Isra dalam sidang pengucapan putusan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu, yang disiarkan secara daring, mengatakan meski anggota legislatif dan menteri sama-sama berada dalam rumpun jabatan politik, tetapi terdapat perbedaan.
Perbedaan tersebut di antaranya menteri ditunjuk oleh presiden, tidak dipilih oleh rakyat seperti anggota legislatif.
Para pemohon, yakni anggota DPR RI Anwar Hafid, anggota DPRD Sumatera Barat Arkadius Dt Intan Baso, anggota DPRD Sumatera Barat Darman Sahladi, dan wirausaha Mohammad Taufan Daeng Malino menginginkan agar anggota legislatif yang akan melaju ke pilkada dapat cuti seperti menteri.
"Menurut Mahkamah Konstitusi, alasan para pemohon yang menghendaki dipersamakan perlakuan antara anggota legislatif dengan menteri yang tidak dipersyaratkan mengundurkan diri apabila mencalonkan atau dicalonkan dalam pemilihan kepala daerah adalah tidak beralasan menurut hukum," tutur Saldi Isra.
Selain itu, Mahkamah Konstitusi memandang permohonan para pemohon agar hanya jabatan kelengkapan dewan yang harus mengundurkan diri sebelum mengikuti pilkada justru mengabaikan prinsip keadilan dan kesamaan.
Permohonan seperti yang diajukan para pemohon dengan dalil serupa sebelumnya telah beberapa kali diajukan ke Mahkamah Konstitusi sehingga mempersoalkan norma itu dinilai sudah tidak relevan.
Mahkamah Konstitusi pun tidak memiliki alasan yang mendasar untuk berubah atau bergeser dari pertimbangan dan pendapat hukum putusan-putusan Mahkamah sebelumnya.
Adapun para pemohon mendalilkan hak konstitusionalnya terlanggar dengan berlakunya Pasal 7 ayat 2 huruf s Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Menjadi Undang-Undang yang mengatur mengenai kewajiban pengunduran diri bagi anggota DPR, DPD dan DPRD jika hendak mencalonkan diri dalam pilkada.
Berita Terkait

MK masih periksa 50 perkara dari total 139 permohonan pengujian UU
Kamis, 21 Januari 2021 13:02 Wib

LBH Makassar terima 20 aduan dugaan pelanggaran HAM pada 2020
Kamis, 31 Desember 2020 4:05 Wib

Kemendagri undang ormas dan LSM untuk konsultasi publik
Minggu, 20 Desember 2020 22:47 Wib

KPK tahan mantan pejabat Kementerian Agama Undang Sumantri
Jumat, 4 Desember 2020 20:46 Wib

Gugatan Serikat Pekerja PLN soal usia pensiun tidak diterima MK
Rabu, 25 November 2020 19:39 Wib

MK tak terima gugatan PT Posindo hanya karena ada pergantian direksi
Rabu, 25 November 2020 19:33 Wib

ICW nilai penambahan struktur baru di KPK bertentangan dengan Undang-Undang
Rabu, 18 November 2020 19:56 Wib

Anggota DPR sebut revisi UU MK merupakan tindak lanjut sejumlah putusan MK
Selasa, 17 November 2020 20:08 Wib