Makassar (ANTARA) - Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Al Amin mengatakan kondisi hutan Sulsel makin kritis sehingga sangat mengkhawatirkan akan terjadinya bencana.
Hal itu dikemukakan Al Amin di Makassar, Kamis, menanggapi kondisi hutan di daerah ini yang perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemprov Sulsel.
Sebagai gambaran, dari 2,6 juta hektare luas hutan di Sulsel hanya sekitar 1,3 juta hektare bervegetasi hijau.
Mencermati kondisi tersebut, lanjut dia, potensi bencana alam memungkinkan terjadi dengan kondisi hutan yang kurang perhatian untuk direhabilitasi, kendati setiap tahun mengingatkan Pemprov Sulsel.
Al Amin juga menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas merancang tata ruang provinsi guna merehabilitasi lahan kritis.
Dia berharap agar Pemprov maupun Kabupaten/Kota melakukan revisi peraturan terkait pemanfaatan ruang, termasuk rencana tata ruang wilayah, rencana detail tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan Andi Parenrengi mengatakan guna mengantisipasi terjadinya bencana, maka pihaknya selalu berkoordinasi dengan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk pencegahan dan pengamanan oleh Polisi kehutanan (Polhut) di lapangan.
Menurut dia, pihaknya telah mendistribusikan bibit dan pupuk terhadap daerah-daerah yang memiliki potensi kerawanan bencana alam cukup tinggi misalnya di Kabupaten Gowa, Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Luwu.
Ia menyebut bibit tersebut diperuntukkan guna merehabilitasi sekitar 10 ribu ha dengan melibatkan peran serta masyarakat sekitar dalam penanamannya.
Pelaksanaan di lapangan dilakukan pihak Dinas Kehutanan Sulsel berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) untuk melibatkan petugas di lapangan dan masyarakat.
"Dengan adanya penyaluran bantuan bibit dari KLHK, diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memelihara tumbuhan seperti mangga, rambutan dan lain sbagainya pada masa pandemi seperti saat ini," katanya.
Berita Terkait
Kemenkumham Sulsel sosialisasikan penghapusan jaminan fidusia
Selasa, 23 April 2024 21:17 Wib
Polda Sulsel bentuk satgas untuk urai kemacetan Poros Maros-Bone akibat pelebaran jalan
Selasa, 23 April 2024 20:38 Wib
Bawaslu Sulsel : Tiak ada aduan Pj Gubernur disebut MK bagikan bansos
Selasa, 23 April 2024 19:23 Wib
Kejati Sulsel menangkap dua orang buronan kasus perzinaan
Selasa, 23 April 2024 17:29 Wib
Danny Pomanto dipanggil DPP PDI-P untuk maju Pilkada Sulsel 2024
Selasa, 23 April 2024 17:27 Wib
60 ASN Kemenkumham Sulsel ikuti uji kompetensi
Selasa, 23 April 2024 15:46 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel tebar 160 ribu benih ikan di Soppeng
Selasa, 23 April 2024 15:38 Wib
eFishery bersama KKP bersama mitra luncurkan budidaya tradisional plus
Selasa, 23 April 2024 15:01 Wib