Sulawesi Selatan targetkan investasi Rp8 triliun pada 2021

Makassar (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu (DPM-PTSP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan investasi pada 2021 sebesar Rp8 triliun walaupun wabah COVID-19 masih merebak.

Kepala DPM-PTSP Sulsel Jayadi Nas, di Makassar, Selasa, mengatakan, target tersebut tidak terlalu besar dan dinilainya masih relatif ideal di tengah pandemi COVID-19.

"Ini angka rasional dan tidak terlalu besar karena memang di 2021 ini wabah COVID-19 masih merebak. Tapi, kami tetap masih optimistis dengan targetnya," ujarnya.

Ia mengatakan, target investasi Rp8 triliun sedikit lebih baik dari target tahun sebelumnya yakni Rp7 triliun atau ada peningkatan Rp1 triliun pada tahun ini.

Jayadi menyatakan, pihaknya menargetkan peningkatan investasi sektor penanaman modal dalam negeri (PMDN), sekaligus mengupayakan agar penanaman modal asing (PMA) tetap akan diupayakan agar mengalami peningkatan.

"Tahun lalu, investasi di Sulsel didominasi PMDN. Sehingga tahun ini, kita fokuskan untuk meningkatkan lagi PMDN. Tapi kita juga terus berupaya agar PMA tetap ada di Sulsel tahun ini," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah optimistis dengan investasi di Sulsel akan tetap tumbuh pada tahun ini. Tentunya, dengan cara memberikan kepastian kepada investor untuk melakukan investasi di Sulsel.

"Kepastian ini sangat penting dilakukan agar para investor yang ingin berinvestasi merasa nyaman dan tidak kendala dalam melakukan investasi di Sulsel," ucapnya.

Selain kepastian, kata Nurdin, Pemprov juga memberikan insentif kepada investor yang akan berinvestasi di Sulsel.

Insentif yang dimaksud yakni pengurangan pajak kepada investor, juga mempermudah menjangkau lahan.

"Yang sangat membantu investor adalah memberikan kemudahan dalam pengurusan izin yang selama ini menjadi kendala utama dalam berinvestasi," terangnya.

Pada 2017, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat realisasi investasi Sulsel per triwulan III telah mencapai Rp8,6 triliun atau melebihi target 2020 sebesar Rp7 triliun.